Kau mengukir cinta yang terbuai dalam derai air mata...
Kau melukis duka di tengah canda tawa...
Kau menggores luka di sebuah hasrat cinta yang mendalam...
Mengapa kau tidak menghapus air mata ini?
Mengapa bukan pelukmu yang menerbangkan keputusasaan?
Mengapa tiada kabarmu di tengah aku teramat rindu?
Di antara sejuta keegoisan dan tuntutan,
aku menunduk...
Di antara lembaran masa lalu,
aku menangis...
Di antara beragam amarah dan lelah,
aku lunglai...
Siapakah kau sehingga hatiku pilu?
Siapa dirimu dan siapa jiwamu sehingga tiba-tiba asaku melayang?
Di setiap detik yang pernah ku lalui,
Kau yang nyata semakin sulit kulihat...
Angan dan bayangmu memeluk benakku...
Hanya saja aku benci bayang-bayang...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI