Mohon tunggu...
Rustina M Noveny
Rustina M Noveny Mohon Tunggu... Tutor - ESI East Kutai - Fajar Pengharapan Sangsel - CE 4.0 Indonesia

Menulis untuk segala sesuatu yang menari-menari dan berkecamuk di pikiran, menulis menenangkan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Melepaskan Kekuatan AI: Bagaimana Kecerdasan Buatan Merevolusi Pertanyaan Berbasis HOTS atau Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi?

12 Maret 2024   12:12 Diperbarui: 12 Maret 2024   12:22 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak penemuan komputer pada tahun 1940-an, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi subjek yang menarik minat banyak orang. AI merujuk pada kemampuan komputer untuk meniru perilaku manusia dan melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Aplikasi AI telah merasuki berbagai bidang, termasuk pendidikan. 

Peran AI Dalam Merevolusi Teknik Bertanya

AI telah mengubah cara kita melihat dan menggunakan pertanyaan dalam berbagai konteks, terutama dalam pendidikan. Dengan kecanggihan teknologi AI, pertanyaan tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat evaluasi, tetapi juga sebagai alat pengembangan dan pendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan menggunakan AI, kita dapat menciptakan pertanyaan yang lebih kompleks, mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi dunia nyata.

Pentingnya Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pendidikan

Keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti berpikir kritis, berpikir analitis, dan berpikir kreatif sangat penting dalam pendidikan abad ke-21. Dunia saat ini membutuhkan individu yang mampu memecahkan masalah kompleks, beradaptasi dengan perubahan, dan menghasilkan inovasi. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan untuk fokus pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi ini. AI dapat menjadi alat yang kuat dalam membantu mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan ini melalui pertanyaan yang didukung oleh teknologi AI.

 

Bagaimana AI Meningkatkan Pengembangan Pertanyaan/Penilaian

Dalam pengembangan pertanyaan atau penilaian tradisional, seringkali sulit untuk menciptakan pertanyaan yang mencakup keterampilan berpikir tingkat tinggi. Namun, dengan bantuan AI, proses ini menjadi lebih mudah dan efisien. AI dapat menganalisis data dan informasi yang ada untuk menghasilkan pertanyaan yang kompleks dan menantang. Selain itu, AI juga dapat memberikan umpan balik instan kepada peserta didik, membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan dalam berpikir mereka. Dengan AI, pengembangan pertanyaan dan penilaian menjadi lebih akurat, relevan, dan efektif.

Menggabungkan Keterampilan Abad ke-21 dalam Pertanyaan Berbasis AI

Dalam era digital saat ini, keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kerjasama, dan komunikasi menjadi kunci untuk sukses di dunia nyata. Oleh karena itu, pertanyaan berbasis AI dapat menjadi sarana untuk menggabungkan keterampilan ini dalam pembelajaran. Dengan mendesain pertanyaan yang membutuhkan kolaborasi, pemecahan masalah, dan komunikasi, peserta didik akan terlatih dalam mengaplikasikan keterampilan abad ke-21 mereka. AI dapat membantu mengenali dan mengevaluasi keterampilan ini melalui analisis data yang akurat.

Kurikulum Berbasis AI dan Manfaatnya

Salah satu keuntungan besar penggunaan AI dalam pendidikan adalah kemampuannya untuk menciptakan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan setiap peserta didik. Dengan AI, peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran yang disesuaikan dengan level dan minat mereka. Kurikulum berbasis AI mendorong belajar mandiri, memungkinkan peserta didik belajar dengan kecepatan mereka sendiri, dan mengeksplorasi topik yang mereka minati. Dalam konteks pertanyaan berbasis AI, kurikulum dapat memberikan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan keterampilan peserta didik, memastikan bahwa mereka tetap tertantang dan terlibat dalam proses pembelajaran.

Pertanyaan yang Didukung oleh AI dalam Berbagai Mata Pelajaran

AI dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran untuk menciptakan pertanyaan yang menantang dan relevan. Dalam mata pelajaran sains, misalnya, AI dapat menganalisis data eksperimental dan menghasilkan pertanyaan yang mengharuskan peserta didik menganalisis hasil dan membuat kesimpulan. Dalam mata pelajaran sejarah, AI dapat menganalisis sumber-sumber sejarah dan menghasilkan pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk menghubungkan peristiwa masa lalu dengan konteks saat ini. Dalam mata pelajaran bahasa, AI dapat membantu menghasilkan pertanyaan yang menantang keterampilan membaca, menulis, dan berbicara peserta didik. Dengan mendukung berbagai mata pelajaran, AI membantu menciptakan pengalaman pembelajaran yang holistik dan komprehensif.

Implementasi Pertanyaan Berbasis AI dalam Unit-unit Pendidikan

Penggunaan pertanyaan berbasis AI dalam unit-unit pendidikan membutuhkan perencanaan dan integrasi yang baik dalam kurikulum. Penting untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran, keterampilan berpikir tingkat tinggi yang ingin dikembangkan, dan konten yang relevan sebelum merancang pertanyaan berbasis AI. Selain itu, peran guru dalam mengarahkan peserta didik dan menerapkan pertanyaan ini juga sangat penting. Guru perlu memastikan bahwa peserta didik memahami tujuan pertanyaan dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Dalam implementasi yang baik, pertanyaan berbasis AI dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dan memperkaya proses pembelajaran.


Sumber Daya dan Alat untuk Pertanyaan Berbasis AI dalam Pendidikan

Untuk menerapkan pertanyaan berbasis AI dalam pendidikan, ada berbagai sumber daya dan alat yang dapat digunakan. Ada platform pembelajaran yang didukung oleh AI yang menyediakan pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu, ada juga alat pengembangan pertanyaan yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menghasilkan pertanyaan yang kompleks dan menantang. Guru juga dapat menggunakan sumber daya online dan komunitas pembelajaran untuk berbagi dan mengakses pertanyaan berbasis AI yang telah dibuat oleh orang lain. Dengan berbagai sumber daya dan alat ini, implementasi pertanyaan berbasis AI dalam pendidikan menjadi lebih mudah dan efisien.

Kesimpulan: Merangkul Masa Depan Pertanyaan dengan AI dalam Pendidikan

Dalam dunia yang terus berkembang dengan cepat, pendidikan perlu beradaptasi dengan perubahan tersebut. AI adalah salah satu alat yang kuat yang dapat membantu merevolusi teknik bertanya dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan menggabungkan keterampilan abad ke-21, melalui pertanyaan berbasis AI, pendidikan dapat mempersiapkan peserta didik untuk menjadi individu yang berpikir kritis, inovatif, dan siap menghadapi tantangan dunia nyata. Mari kita merangkul masa depan pertanyaan dengan AI dalam pendidikan dan memastikan bahwa peserta didik kita siap menghadapi dunia yang terus berkembang.

Catatan:

oip-1-65efe14bc57afb793a4f5802.jpg
oip-1-65efe14bc57afb793a4f5802.jpg
Sumber gambar: John McCarthy - National Science and Technology Medals Foundation (nationalmedals.org) 

John McCarthy, seorang ilmuwan matematika, dianggap sebagai Bapak Kecerdasan Buatan dan pelopor di bidang AI. Beliau tidak hanya dikreditkan sebagai pendiri AI, tetapi juga orang yang menciptakan istilah "Kecerdasan Buatan".  Pada tahun 1956, McCarthy memperkenalkan istilah Artificial Intelligence dalam program Darthmouth Summer Research Project on Artificial Intelligence (DSRPAI) 3. Meskipun proyek ini tidak berjalan semulus rencana awal karena kurangnya komitmen dari para peneliti yang terlibat, namun inilah yang memulai peluang AI hingga berkembang seperti saat ini.

Pada tahun 1960, terjadi perkembangan pesat dalam AI. Komputer kini mampu menampung lebih banyak informasi dan lebih mudah untuk mendapatkan akses yang cepat dan murah. Beberapa algoritma machine learning juga mulai digunakan untuk menyelesaikan permasalahan spesifik. Natural Language Processing (NLP) pertama, bernama STUDENT, adalah model AI yang dibuat di Lisp untuk menyelesaikan permasalahan aljabar. STUDENT dianggap sebagai milestone awal dalam dunia AI-NLP. Pada masa yang sama, muncul juga ELIZA, chatbot pertama yang menggunakan NLP sebelum dikenalnya Siri, Alexa, dan berbagai robot NLP yang ada sekarang.  Jadi, John McCarthy adalah tokoh penting dalam sejarah pengembangan Artificial Intelligence dan kontribusinya telah membuka jalan bagi perkembangan teknologi ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun