Mohon tunggu...
Rustina M Noveny
Rustina M Noveny Mohon Tunggu... Tutor - ESI East Kutai - Fajar Pengharapan Sangsel - CE 4.0 Indonesia

Menulis untuk segala sesuatu yang menari-menari dan berkecamuk di pikiran, menulis menenangkan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Melepaskan Kekuatan AI: Bagaimana Kecerdasan Buatan Merevolusi Pertanyaan Berbasis HOTS atau Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi?

12 Maret 2024   12:12 Diperbarui: 12 Maret 2024   12:22 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

John McCarthy, seorang ilmuwan matematika, dianggap sebagai Bapak Kecerdasan Buatan dan pelopor di bidang AI. Beliau tidak hanya dikreditkan sebagai pendiri AI, tetapi juga orang yang menciptakan istilah "Kecerdasan Buatan".  Pada tahun 1956, McCarthy memperkenalkan istilah Artificial Intelligence dalam program Darthmouth Summer Research Project on Artificial Intelligence (DSRPAI) 3. Meskipun proyek ini tidak berjalan semulus rencana awal karena kurangnya komitmen dari para peneliti yang terlibat, namun inilah yang memulai peluang AI hingga berkembang seperti saat ini.

Pada tahun 1960, terjadi perkembangan pesat dalam AI. Komputer kini mampu menampung lebih banyak informasi dan lebih mudah untuk mendapatkan akses yang cepat dan murah. Beberapa algoritma machine learning juga mulai digunakan untuk menyelesaikan permasalahan spesifik. Natural Language Processing (NLP) pertama, bernama STUDENT, adalah model AI yang dibuat di Lisp untuk menyelesaikan permasalahan aljabar. STUDENT dianggap sebagai milestone awal dalam dunia AI-NLP. Pada masa yang sama, muncul juga ELIZA, chatbot pertama yang menggunakan NLP sebelum dikenalnya Siri, Alexa, dan berbagai robot NLP yang ada sekarang.  Jadi, John McCarthy adalah tokoh penting dalam sejarah pengembangan Artificial Intelligence dan kontribusinya telah membuka jalan bagi perkembangan teknologi ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun