1. Feminisme membenci laki-laki. Padahal, feminisme merupakan gerakan dan ideologi yang memperjuangkan kesetaraan perempuan dalam politik dan ekonomi di ruang pribadi maupun ruang publik.
2. Feminisme harus melemahkan laki-laki untuk mencapai kesetaraan. Padahal, gerakan feminisme justru memperbaiki relasi gender, bukan melemahkan salah satu jenis kelamin.
3. Feminisme hanya membantu perempuan. Padahal, feminisme bertujuan untuk mengubah peran gender, norma seksual, serta praktik seksis yang selama ini ada di masyarakat. Laki-laki bebas untuk hidup di luar batas maskulinitas, dan perempuan juga berhak untuk hidup di luar batas feminitas.
4. Feminisme tidak percaya pernikahan. Justru feminisme menolak pemahaman bahwa pernikahan merupakan 'tempat yang baik' bagi perempuan. Feminis juga menolak konsep bahwa pernikahan adalah cara yang tepat untuk mengontrol pernikahan. Bukan berarti feminis tidak mau menikah.
5. Feminis adalah konsep Barat. Perlu diketahui bahwa kritik tentang feminis sebagai gerakan yang Eropa-sentris sudah ada sejak zaman dahulu. Seiring berjalannya waktu, feminisme sudah berkembang di dunia non-Barat seperti Amerika Selatan, Asia, hingga Afrika. Tentunya dengan fokus yang disesuaikan dengan konteks lokal.
Feminisme ada bukan untuk ditakuti. Jadi, untuk apa kalian takut terhadap feminisme? Merdekalah atas tubuhmu sendiri dan jangan pernah lelah untuk berjuang menembus batas ketidakadilan. Selamat merayakan International Women's Day 2021!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H