4. Apakah gambar ini dapat memberikan efek cukup segar?
Selain itu, Orwell juga menyarankan beberapa hal bagi para penulis seperti tidak menggunakan metafora atau bahasa kiasan lain, tidak menggunakan kalimat-kalimat panjang selagi masih bisa menggunakan kalimat yang pendek, memotong sebuah kata agar tidak terlalu panjang, tidak menggunakan kalimat pasif selagi dapat menggunakan kalimat aktif, serta tidak menggunakan frasa asing maupun kata-kata ilmiah jika masih dapat menggunakan bahasa sehari-hari yang dimengerti oleh khalayak luas (Carroll, 2010, h. 14).
Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat menulis dengan baik? Dimulai dari mencari ide terlebih dahulu. Setelah itu, kelompokkan ide-ide tersebut dengan menentukan topik, poin utama, sasaran audiens, tujuan penulisan, sumber yang akan digunakan, serta metode yang akan digunakan dalam mengumpulkan informasi. Hal tersebut dilakukan agar penulis dapat menembak sasaran dengan tepat sebagai audiens dari tulisan yang akan dibuatnya. Setelah itu, barulah menyusun garis besar cerita. Jangan ragu untuk merevisi tulisan agar lebih matang lagi.
Proses demi proses yang dilakukan agar tulisan yang awalnya terlihat biasa saja menjadi luar biasa secara tidak langsung dapat menambah “jam terbang” setiap penulis agar terbentuk gaya kepenulisan yang membedakannya dengan penulis lainnya. Jadi, kapan kamu akan mulai menulis khususnya untuk naskah digital?
Sumber:
Carroll, Brian. (2010). Writing for Digital Media. New York: Routledge
DeVoss, Danielle Nicole., Eidman-Aadahl, Elyse., & Hicks, Troy. (2010). Because Digital Writing Matters. San Fransisco: Jossey-Bass
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H