Aku pun mengambil satu eksemplar surat kabar Bangka Pos. Dia pun menjawab setiap pertanyasn yang kuutarakan.
Zainab mendapat upah dari satu eksemplar surat kabar dari distributor sebesar Rp 500. Namun diakuinya beberapa pembeli ketika membayar harga surat kabar 3000 dengan uang Rp10.000 maupun Rp5.000 tetapi tidak ingin menerima kembaliannya.
Zainab mendapatkan tambahan penghasilan dari menjual surat kabar bahkan lebih besar dari upah yang didapat dari menjual satu eksemplar surat kabar.
Baginya ini merupakan rezeki dari bersusah payah dalam usia yang sudah sepuh masih berjualan koran kadang di tengah terik matahari.
Dia mendekati Pengendara kendaraan bermotor yang berhenti di lampu merah sambil menawarkan surat kabar yang dibawanya.
Bila dulu sebelum maraknya media online banyak terdapat penjual koran di lampu merah. Mereka sebagian besar merupakan anak-anak namun sekarang yang berjualan adalah penjual koran yang berusia lanjut.
Zaenab berjualan koran untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dia tidak ingin bergantung kepada orang lain. Tetapi berusaha sendiri walau pun hanya berjualan koran.
Dia berterima kasih kepada perusahaan surat kabar yang masih terbit di daerah ini sehingga bisa berjualan sehingga lapsngan lapangan pekerjaan baginya
Entah sampai kapan Zainap bisa bertahan di lampu merah? Hingga pagi ini dia masih tetap bugar walau pun tubuh tuanya sudah mulai terlihat renta. Zaenab masih bisa bertahan.(Rustian Al'Ansori)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H