Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Euforia Masyarakat Merayakan Kemenangan Kotak Kosong di Pulau Bangka

1 Desember 2024   07:09 Diperbarui: 1 Desember 2024   10:41 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilih menggunakan hak pilih di TPS (dokpri)

Tidak hanya masyarakat yang menyambut sukacita kemenangan kotak kosong tetapi mereka yang tergabung dalam partai politik kenyataannya dalam penghitungan cepat menjadi sensitif menanggapi kalimat-kalimat di media sosial yang selalu dihubungkan dengan Pilkada sehingga mereka meminta untuk tidak menyatakan kemenangank kotak kosong. Mengingat proses penghitungan suara belum selesai.

Salah seorang pengurus Partai yang merupakan followers di media sosialku ketika aku menulis status, "kemenangan tanpa selebrasi, cukup riang gembira di hati," langsung ditanggapi sebagai kemenangan kotak kosong dalam pilkada. Meminta agar aku tidak cepat membuat keputusan bahwa Pilkada sudah dimenangkan kotak kosong.

Begitu sensitifnya teman yang merupakan pengurus partai politik ini. Padahal kalimat itu untuk kemenanganku dalam lomba menulis puisi. Setelah aku jelaskan baru dia mengerti.

Demikianlah suasana pasca penggunan hak suara Pilkada yang saat ini masih dalam tahap penghitungan suara. Sambil menunggu rapat pleno KPU menetapkan pemenang Pilkada kondisi daerah kami tetap kondusif.

Gerakan masyarakat dengan sukarela bergerak untuk kemenangan kotak kosong bukan semata karena tidak menyukai figur calon dalam pilkada tetapi sebagai bentuk perlawanan terhadap partai-partai politik yang telah mengusung hingg terjadinya Pilkada dengan calon tunggal melawan kotak kosong.

Peristiwa politik ini menjadi catatan sejarah setelah 24 tahun terbentuknya provinsi kepulauan Bangka Belitung terdapat calon tunggal di 3 wilayah kabupaten kota dalam Pilkada.

Calon tunggal tidak selalu bisa menang Pklkada terbukti dar 3 wilayah di Bangka Belitung melawan kotak kosong yaitu Kabupaten Bangka Selatan, Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka yakni ketiga calon merupakan calon petahana. Untuk sementara di Bangka Selatan yang bisa menang dari kotak kosong.

Kemenangan di Bangka Selatan calon tunggal bisa disebabkan prestasi ketika memimpin lima tahun sebelumnya sehingga bisa dirasakan masyarakat.  Selain itu komunikasi yang dilakukan cukup intens kepada masyarakat terutama melalui media sosial.

Apa pun kondisinya ketika rakyat tidak menghendaki, walau pun hanya menghadapi kotak kosong tidak akan menang. Apakah tidak ada figur lain ketika lahirnya calon tunggal? Jawabnya ada. Tetapi mereka yang ikut penjaringan bakal calon tidak dikehensaki partai politik.(Rustian Al'Ansori)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun