Menjaga keburukan tubuh walau pun sudah tidak menjadi Atlet dan diusia tua, saya kembali latihan dengan mencoba lintasan Atletik ini. Memang sangat berbahaya karena kondisi lintasan yang tidak rata. Selain itu masih tampak tali plastik yang dipasang sebagai batas lintasan bagi atlet yang mengikuti lomba lari yang digelar di tempat ini.
Masih tetap jadul, tidak ada perubahan. Atlet banyak berprestasi tetapi lapangan Atletik tidak sebanding dengan cucuran kringat yang dikeluarkan Atlet untuk mengharumkan nama daerah
Di usia yang tidak muda lagi saya mencoba putaran lintas Atletik yang dulu tempat saya berlatih hingga gantung sepatu pada tahun 1993 untuk menjaga kebugaran tubuh. Tampak beberapa orang juga berlatih di sini termasuk juga atlet yang berlatih.
Saya berada di sini sambil melihat mereka berlatih. Tempat ini juga dijaga petugas. Stadion sebagai aset pemerintah daerah.
Terdapat tiga pintu di stadion ini, namun pintu di bagian belakang tribun saja yang dibuka sehingga Stadion ini tampak tertutup dari jalan raya. Termasuk ketika adanya event olahraga Atletik juga pintu stadion dalam posisi tertutup jadi seluruh peserta atau yang ingin menonton aharus melalui pintu belakang.
Saya mengingat kembali berapa puluh tahun yang lalu berlatih di sini untuk meraih prestasi. Tidak ada lagi yang tahu bahwa saya pernah membawa panji olahraga daerah ini hingga ke tingkat nasional. Termasuk juga para pengurus cabang olahraga yang sekarang juga tidak mengetahui atlet mau pun pengurus olahraga yang dulu pernah berkecimpung di Atletik.
Namun tidak bisa menyalahkan mereka yang sekarang karena memang dokumentasi kegiatan cabang olahraga di daerah ini kurang baik sehingga tidak ada lagi yang bisa dilihat sebagai buktti  nama-nama para atlet dan pelatih serta pengurus olahraga yang pernah berjasa untuk daerah ini.
Salam olahraga dari Pulau Bangka.
(Rustian Al'Ansori)