Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Atpusi Bangka, Tempat Curhat Pustakawan Sekolah

9 Januari 2024   10:03 Diperbarui: 9 Januari 2024   10:12 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Atousi Kabupaten Yunita Bangka dan Sekretaris Tri Saptuti siaran perdana Senin 8/1 04 di RRI Sungailiat (dokpri)

Bermula dari keinginan pustakawan kabupaten Bangka Yusnita bisa kembali melakukan siaran di radio untuk menyebarluaskan semangat berliterasi di tengah-tengah masyarakat.

Keinginan ketua Atpusi Kabupaten Bangka dapat terwujud setelah pihak manajemen RRI Sungailiat menawarkan kerja sama melakukan siaran setiap seminggu sekali pada hari Senin malam mulai pukul 20.10 hingga 21.00 WIB.

Tawaran itu sesuai dengan keinginan sehingga disambut baik. Menurut pustakawan yang pernah terpilih sebagai pustakawan berprestasi tingkat provinsi kepulausn Bangka Belitung ini, "Allah mengabulkan doa-doa kami, ini merupakan rezeki tenaga pustakawan sekolah se kabupaten Bangka.

Pertimbangan RRI mempercayai Atpusi bisa dikarenakan Yusnita dan pustakawan di kabupaten pernah mengasuh acara serupa selama satu tahun pada tahun 2022 yang berjalan sesuai dengan harapan pihak manajemen RRI.

Tapi pada tahun 2023 mereka tidak lagi terlibat dalam acara tersebut.

"Kali ini saatnya tenaga perpustakaan sekolah mendapat kesempatan mengelola acara ini, mohon dukungan teman-teman," harap Yusnita.

Mulai Januari 2024 Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (Atpusi) kabupaten Bangka mendapat ruang siaran di Radio Republik Indonesia (RRI) Sungailiat, provinsi kepulauan Bangka Belitung.

Ini merupakan kabar baik bagi tenaga perpustakaan sekolah di kabupaten Bangka pada awal tahun 2024 ini.

Perempuan yang suka erobik ini sudah memimpin Atpusi kabupaten Bangka Sejak 2018. Sebagai ketua Atpusi Yusnita terus berupaya meningkatkan kemampuan anggota dalam mengelola perpustakaan melalui berbagi ilmu dan pengalaman.

Baca juga: Saatnya Berangkat

Atpusi bukan bertugas membina anggota, tapi tempat curhat bila ada masalah dalam mengelola perpustakaan. Bagi yang memiliki ilmu lebih akan berbagi. 

Berbagi informasi juga dilakukan antar sesama anggota Atpusi seperti sosialusasi akreditasi perpustakaan.

Menghadapi akredirasi perpustakaan tidak jarang para pengelola perpustakasn akan menghadapi masalah maka Atpusi menjadi tempat curhat anggota. 

" Karena itu kita bukan membina tapi berbagi pengalaman dalam pengelolaan perpustakaan," ujar ibu dua anak ini.

Hal itu diungkapkan ketua Atpusi kabupaten Bangka ketika siaran perdana dengan tema, "Mengenal Atpusi Sebagai Organisasi Pegiat Literasi" pada hari Senin (8/1) malam dalam acara Ruang Pustaka di RRI Sungailiat bersama narasumber lainnya Sekretaris Atpusi Tri Saptuti.

Permasalah yang dihadapi tenaga perpustakaan sekolah seperti koleksi buku yang menjadi kendala. Selain buku juga sarana dan prasarana lainnya.

Diakui Tri, perpustakaan sekolah negeri miskin sarana dan prasarana. Terkesan dianak tirikan sehingga bila akan ada akreditasi perpustakaan baru ada perhatian.

Tenaga perpustakasn yang pernah menjadikan perpustakaan sekolahnya terakreditasi A ini berbagi pengalaman mengelola perpustakaan lebih dari 10 tahun.

Semua kendala bisa di atasi tergantung tenaga perpustakaan sekolah bisa memberikan pengertian kepada kepala sekolah dan  mengajak semua guru dan warga sekolah membantu mengembangkan perpustakaan.

"Ada yang  sebelumnya guru tudak mau bantu menjadi mau bantu, juga kepala sekolahnya menjadi memberikan perhatian," cetus Tri.

Perpustakaan Tempat Rekreasi

Atpusi kabupaten Bangka mengajak tenaga perpustakaan sekolah untuk menata perpustakaan menjadi lebih baik.

Perpustakaan sekolah bisa menjadi tempat rekreasi bagi siswa. Mereka bisa menggunakan perpustakaan sebagai tempat rekreasi. Melepas ketegangan setelah belajar dengan membaca buku yang bisa menghibur mereka.

Karena itu disarankan agar perpustakaan sekolah juga memiliki koleksi buku pengembangan diri, kisah inspirstif, buku sastra dan lain-lain.

Ketua Atpusi kabupaten Bangka mengingatkan tenaga perpustakaan sekolah selektif dalam pengadaan buku baik buku fisik maupun buku digital sehingga terhidar dari bahan bacaan yang tidak mendidik seperti disusupi porno grafi. (Rustian Al Ansori)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun