Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Ini 23 Tahun Lalu

19 Agustus 2023   06:14 Diperbarui: 19 Agustus 2023   06:41 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami berkumpul dalam cemas
Ibumu sudah tampak lemas
Di luar sana terdengar hingar-bingar pawai tujuh belasan
Kau datang dengan tangisan

Tangismu membawa senyuman
Karena itu nenekmu mengibaratkanmu keindahan bunga di taman
Sehingga lahir bunga sebagai nama panggilan
Tersirat makna doa kau selalu menebar wangi kebaikan

Tapi doa kakek berbeda
Memilih nama bunga yang cerdas mengolah akal
Lengkap semua harapan menebar cahaya
Ibumu menguatkan doa jadilah perempuan beriman tebal

Baca juga: Malam Kelahiran

Tangismu perlahan diam setelah diazankan
Seiring satu-satu pergi dengan senyuman
Setelah sepi tangismu pecah kembali karena itu ibumu tahu bahwa nyawamu ada dikeramaian
Sekarang kau bisa sendiri sedang berjuang karena kedewasaan

Sngailiat, 19 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun