Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepala yang Terbakar

26 Juli 2022   07:12 Diperbarui: 26 Juli 2022   07:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menggali kepalaku, kosong

Telah kucangkul dengan kenangan tidak juga kudapat harta kata-kata yang bisa menyambung hidup agar sunyiku tidak menghuni lorong-lorong sepi hinggga terbentur suara anjing menggonggong

Kubelah sendiri dadaku dengan sembilu meditasi, tak juga ditemukan apa-apa

Masih terdengar suara anak muda yang menjebut temannya, anjay tapi tidak terhina. Lorong mataku jadi kehilangan kornea, lorong gelap yang rptanpa budaya

Kepalaku jadi terbakar kupadamkan dengan hujan

Telah menjatuhkan ide di kepala hingga mengotori sepi tanpa kata-kata yang sempat kehilangan. Hujan telah menyuburkan lahan kepalaku yang sempat ditawan bosan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun