Àdvokasi perpustakaan merupakan upaya membantu perpustakaan dengan melibatkan perorang maupun kelompok untuk pengembangan perpustakaan.
Melanjukan oprasional perpustakaan dengan berbagai kegiatan tidak hanya sebagai tempat menyimpan buku maka langkah advokasi harus dilakukan.
Sebagai contoh perpustakaan sekolah yakni dana oprasional yang berasal dari dana BOS dengan jumlah yang sedikit tidak dapat bisa berbuat banyak untuk perpustakaan sekolah.
Wakil ketua Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) kabupaten Bangka Heti Rukmana menjelaskan, advokasi harus dilakukan untuk perpustakaan karena itu diberitahukan kepada semua pustakawan bahwa dalam menjalankan oprasional perpustakaan tidak bisa sendiri tapi perlu dukungan kepala sekolah dan guru.
Sedangkan di luar sekolah pustakawan bisa meminta bantuan kepada orang tua siswa maupun kelompok usaha yang peduli rerhadap pengembangan perpustakaan.
ATPUSI kabupaten Bangka dalam melakukan advokasi dengan melakukan audiensi kepada Pj Gubernur kepulauan Bangka Belitung yang mendapat sambutan positif sehinggga gubernur bersedia memberikan bantuan terhadapat beberapa kegiatan ATPUSI.
"Bapak gubernur akan memberikan bantuan untuk sejumlah kegiatan ATPUSI yang akan dilaksanaka dalam tahun 2022," ungkap Heti ketika sebagai narasumber dialog interaktif Ruang Pustaka RRI Sungailiat bersama kepala SD N 24 Sungailiat Harisan dan pengelola perpustakaan SD Negeri 25 Sungailiat Tri Saptuti.
Sementara itu kepala SD Negeri 24 Harizan menjelaskan, kondisi perpustakaan di sekolahnya dalam masa transisi setelah tidak memiliki pengelola perpustakaan disebabkan pindah tugas, karena itu selalu berupaya untuk meningkatkan perkembangan perpustakaan dengan dukungsn pustakawan.
Menurut Harizan, perpustakaan sebagai jantung sekolah yang dibantu melalui anggaran yang ada yakni melalui dana BOS tidak cukup untuk memenuhi sarana dan prasarana.
Tahun 2008 perpustakaan SD Negeri 24 pernah kdluar sebagai juara harapan tingkat nasional yang diselenggaran Bank Dunia.
Pihaknya dengan prestasi yang dicapai telah berhasil membangun relationship dengan Pemda dan pihak yang peduli dalam pembangunan perpustakaan.
Waktu itu dukungan untuk perpustakaan SD Negeri 24 Sungailiat didapat dari advokasi berupa dana untuk mengembangkan perpustakaan sehingga bisa menjadi perpustakaan percontohan di kabupaten Bangka.
Ketika perpustakaan sudah berjalan sebagaimana mestinya dengan sarana dan prasarana yang lengkap namun manajerial yang kurang karena tidak memiliki tenaga perpustakaan yang mumpuni.
Harizan mengharapkan adanya apresiasi dari pemerintah seperti pengelola perpustakaan yang belum berstatus Pegawai Negeri Sipil bisa menjadi PNS.
Perpustakasn akan lekas berkembang dengan adanyanya digitallisasi sehingga perpustakaan bisa dibuat sebagai ajang pertasi.
"Walaupun jumlah dana yang tersedia masih ada alokasi khusus dana untuk perpustakaan tetap tidak mencukupi," ujar Harizan, kepala SD Negeri 24 Sungailiat.
Perpustakaan saat ini tidak hanya menjadi tempat membaca dan meminjam buku tapi buku bukan hanya dibaca tapi juga isi buku dipraktekkan serta bisa diterapkan dalam pelajaran di kelas, seperti diinginkan pengelola perpustakaan SD Negeri 25 Sungailiat Tri Saptuti.
Sebagai perpustakaan yang terakreditasi A, perpustakaan SD Negeri 25 Sungailiat terus berkembang karena dukungan kepala sekolah, para guru, orang tua siswa dan para alumni.
Pengelola perpustakaan SD Negeri 25 Sungailiat Tri Saptuti menjelaskan, keberhasilan perpustakaan yang dikelolanya berkat advokasi yang telah dilakukan dengan berbagai pihak.
Mengelola perpustakaan agar melibatkan banyak pihak yang peduli ingin memajukan perpustakaan, bila tidak ada dukungan sulit bisa mengembangkan perpustakaan.
Melalui upaya advokasi yakni menggalang dana bantuan maka perpustakaan takaan akan lekas maju dan terjadi perubahan sehingga membuat pemustaka lebih banyak berkunjung.
Bila suasana perpustakaan yang berubah dengan koleksi buku tidak hanya itu-itu saja maka perpustakaan akan menjadi tempat yang menyenangkan dan nyaman.
Salam literasi dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H