Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Buku Orang Buangan, Ada Pesanan Teman yang Merasa Terbuang

5 Juni 2022   13:43 Diperbarui: 9 Juni 2022   13:16 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada stigma dikalangan Aparatur Sipil Negara  (ASN) bahwa, bekerja di perpustakaan itu sebagai tempat buangan.

"Perpustakaan tempat buangan," pernyataan yang merendahkan kegiatan yang mulia yakni mencerdaskan masyarakat melalui literasi yang dilakukan di perpustakaan bagi ASN yang menikmati pejerjaaan sebagai wujud pengabian dari zmanah yang diberikan.

Namun bagi yang merasa terbuang ditempatkan di perpustakaan tudak bisa berbuat dan hilang semangat bekerja.

Stigma yang terbentuk karena ASN melihat dari sisi ekonomi yakni tempat pelayanan publik ini minim anggaran karena ada pendapat bahwa, tempat bekerja di lingkungan pemerintah itu ada yang basah dan ada yang kering yakni insentifnya tinggi dan ada insentifnya yang rendah. Lebih fulgar lagi istilah itu yakni ada perangkat daerah yang bisa menghasilkan banyak uang dan ada pula minim penghasilan tambahan seperti di perpustakaan.

Seperti yang dirasakan Putra, pejabat eselon 3 yang tidak menyangka akan dimutasi ke Dinas Kearsipan dan Perpustakaan.

Pejabat yang sudah menempati berbagai posisi jabatan mulai dari lurah hinggga camat ini, menurut pengakuannnya bila ia ditanya rekan-rekannya dipindahkan di posisi yang sekarang bahwa ia langsung distigma telah dibuang sebagai ASN.

Ketika bertemu dengan saya di perpustakaan dan tahu saya suka menulis disarankannya bila menulis buku agar judul bukunya, "Orang Buangan."

Karena itu lahir buku Orang Buangan, yang merupakan antologi puisi diantaranya dimuat di Kompasiana.

Setelah buku ini terbit Putra sudah dimutasi lagi ke Dinas yang lain setelah sekitar 2 bulan berada ditempat buangan.

Putra terselamatkan tidak lagi di Dinas yang menurutnya mendapat stigma banyak ASN bahwa bekerja di perpustakaaan sebagai tempat buangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun