Sebagai perpustakaan desa (perpusdes) Sempan, kecamatan Pemali, kabupaten Bangka, provinsi kepulauan Bangka Belitung sudah terakreditasi B.
Sebagai perpusdes penerima manfaat program Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, perpusdes Sdmpan yang benama perpustakaan Bukit 7 ini menggelar berbagai kegiatan pelibatan masyarakat terutama untuk anak-anak.
Setiap tahun perpusdes ini rutin mentelenggarakan festival literasi yang berlangsung dipenghujung tahun.
Pustakawan kabupaten Bangka Yusnita mengatakan, sebagai perpustakaan yang berinklusi sosial akan terus berkembang dengan menambah sarana dan prasarana, koleksi buku dan kegiatan pelibatan masyatakat.
Ruang perpustakaan yang ber AC akan membuat kenyamanan bagi pemustaka dan pemustaka merasa betah berada di perpustakaan.
Yusnita mengungkapkan hal itu ketika sebagai narasumber dalam acara Ruang Pustaka RRI Sungailiat bersama Sastrawan , kepala desa (kades) Sempan dan Harlina, pengelola perpusdes Bukit 7 serta Fitri, pustakawan kabupaten Bangka.
Pengelola perpusdes Sempan Harlina menjelaskan, sebagai perpustakaan yang melaksanakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial telah menerima bantuan dari perpusnas RI. Perpusdes Bukit 7 telah menerima bantuan berjpakan komputer dan buku yang dapat dimanfaat masyarakat.
Letak Perpusdes Bukit 7 yang dekat dengan sekolahan dapat dimanfaatkan siswa untuk kegiatan belajar dan berkunjung ke perpustakaan.
Waktu buka perpusdes Bukit 7 memberikan pelayanan pada pukul 8 sampai dengan pukul 14 WIB yang buka setiap hari kecuali hari minggu dan libur nasional.
Harlina menjelakan, setiap harinya kunjungan ke perpustakaan berjumlah 20 an orang lebih namun saat puasa pengunjung mengalami penurunan.
"Kalau puasa tidak ada peminjaman buku, pengunjung menbaca di perpustakaan juga membaca Al Quran," ujar Harlina.
Oprasional perpusdes Sdmpan sepenuhnya didukung pemerintah desa Sempan dalam pengadaan sarana dan prasarana serta koleksi buku.
Kepala desa Sempan Sastrawan mengatakan, untuk tahun 2022 ini melalui anggaran desa ada pembuatan kanopy untuk perpusdes senilai Rp 20 juta lebih.
Menurut Sastrawan perpusdes sangat penting bagi warga desa terutana kegiatan pembedayaan masyarakat.
Ia juga memberi tantangan kepada pengelola perpustakaan bisa buka pada malam hari karsna di kawasan perpusdes akan didirikan warung kopi yang akan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat sehingga bisa berkunjung ke perpustakaan.
Sementara itu Fitri, pustakawan kabupaten Bangka mengungkapkan pentingnya pfomosi unguk perpustakaan bisa dilakukan melalui media sosial milik perpustakaan.
"Pengelola peroustakaan agarsering promosi peroustakaan, bila bila tidak dipromosikan masyarakat tidak mengetahui keberadaan perpustakaan," kata Fitri.
Pengelola perpustakaan yang bersemangat dan penduli dalam mengembangkan perpustakaan telah ditunjukkan pengelola perpusdes Sempan Harlina dengan advokasi yang dilakukan untuk perpustakaan.
Termasuk advokasi yang dilakukan dengan meyakinkan kades sehingga bisa memberikan dukungan untuk perpustakaan Bukit 7. (Rustian Al'Ansori)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H