Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Radio Menguatkan Komitmen Kades Mengembangkan Perpustakaan

23 April 2022   09:24 Diperbarui: 23 April 2022   09:25 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala desa (Kades) Bukit Layang, kabupaten Bangka Surono sebelumnya tidak menyangka akan diundang sebagai narasumber Radioa Republik Indobesia (RRI) Sungailiat berbincang tentang perpustakaan.

Pustakawan kabupaten Bangka yang mengundannya sebagai narasumber untuk mengisi acara di RRI Sungailiat yang bekerjasama dengan Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PDIPI) Kabupaten Bangka.

Surono baru 5 bulan dilantik sebagai Kades 5 bulan lalu setelah dilantik Bupati Bangka akhir November 2021 lalu.

Lima bulan lebih menjabat Kades, Surono belum sempat mengunjungi perpustakaan desa (perpusdes) namun sebelum menjabat kades ia mengaku pernah berkunjung ke perpusdes.

Surono mengakui itu ketika menjawab pertanyaan host yakni penhiar yang memandu acara Ruang Pustaka RRI Sungailiat bersama narasumber lainnya yakni Nur Janah.

"Saya terus berkomitmen membangun perpustakaan," tegas Surono.

Ketika masih sebagai kepala Dusun (kadus) sebelum menjabat Kades Surono sudah sering ke perpustakaan desanya sejak yang dinilainya letak perpusdes strategis karena dekat dengan madrasah dan taman pendidikan Al Quran.

Setelah ini ia akan merubah perpusdes menjadi tempat berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sementara itu pustakawan kabupaten Bangka Fitri menjelaskan, perpustakaan sekarang bukan hanya tempat menyimpan buku tapi sudah bertransformasi sebagai perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Diharapkannya perpusdes Bukit Layang bisa bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan mendapatkan dukungan dari pemerintah desa.

Fitri menyarankan agar pemerintah desa dan pengelola perpusdes bisa belar dengan beberapa perpustakaan desa di kabupaten Bangka yang telah bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial dan berprestasi nasional seperti desa Pemali dan desa Kimak.

"Cobalah melakukan kunjungan ke desa Pemali dan desa Kimak," saran Fitri.

Tidak hanya kades juga pengelola perpusdes Bukit Layang Nurjanah, berkeingin memajukan perpustakaannya sehingga dapat semakin diminati warga desa untuk berkunjunjung ke perpustakaan.

Selain itu perpustakaan bisa menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bermanfaat terutama dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Saat ini perpusdes Bukit Layang sudah di renofasi diantaranya menggantikan lantai semendengan lantai kramik.

Perpusdes Bukit Layang aktif berkegiatan pada tahun 2019, sedang Nurjanah sebagai pengelola sudah 2 tahun yang dilakukannya sendirian.

Usai sebagai narasumber dalam dialog Ruang Pustaka RRI kades Bukit Layang mengunjungi perpusdes, terpantau dari posting pengelola perpusdes di media sosial.

Ada secercah harapan untuk perpusdes Bukit Layang adanya perhatian dari kades. Semoga perpusdes Bukit Layang akan terus berkembang. (Rustian Al'Ansori)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun