Kebetulan perpusda Bangka dapat menggunakan RRI sebagai media penyiaran sehingga bisa menjangkau pendengarnya hingga kepelosok desa.Â
Setiap hari Senin sore Yusnita dan Fitri selalu hadir sebagai narasumber  selama satu tahun ini sehingga sudah tidak asing lagi bagi pendengar RRI di Bangka Belitung mereka mempromosikan perpustakaan dan program inklusi sosial.
Narasumber yang dilibatkan merupakan pengelola perpustakaan mulai dari perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi hingga perpustakaan desa, yang terbantu dalam promosi tidak hanya dirasakan perpusda Bangka.
Keberhasilan perpusda Bangka dan perpusdes Kimak serta Pemali karena berbagai kegiatan yang dilakukan di perpustakaan yang saat ini sudah berubah tidak hanya sebagai tempat menyimpan dan meminjam biku namun juga pusat informasi dan tempat belajar masyarakat.
Melibatkan masyarat dalam kegiatan di perpustakasn menjadi nilai lebih bagi petpustakaan berbasis inklusi sosial diantaranya dalam kegiatan ekonomi seperti nembuat kerajinan, kuliner, prngolahan sampah yang bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan di perpustakaan disebarluaskan infornasinya kepada publik diantaranya melalui media sosial maupum media lainnya.
"Kalau sepi kegiatan di petpustakaan juga media informasi yang dmiliki perpustakaan sepi informasi," kata Yusnita.
Karena itu ramaikan perpustakaan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Peran promosi dan sosialisasi sangat penting dalam memperkenalkan perpustakaan yang terbukti mengantarkan keberhasilan perpusda Bangka dalam meraih pretasi sebagai perpustakaan umum kabupaten terbaik tingkat nanional.