Tidak banyak dokumen tentang sosok A.A. Bakar di masa hidupnya. Seperti diungkapkan pemandu diskusi Bambang Haryo Suseno bahwa dokumen yang ada diantaranya tabloid Gelora Musi.Â
Saya merasa apa yang saya tulis 26 tahun lalu bisa menjadi berarti karena akan menjadi refrensi dalam penulisan buku tentang A.A.Bakar yang akan dilakukan pihak Dinas Pariwisa dan Kebudayaan kabupaten Bangka Barat.
Tabloid Gelora Musi yang berisikan tentang A.A. Bakar yang saya tulis ditemukan Bambang sebagai penulis bakal  buku tetang A A Bakar tersimpan di rumah keluarga A.A. Bangka yang bertempat tinggal di Sungailiat, kabupaten Bangka. Ternyata almarhum A.A  Bakar membaca dan menyimpan apa yang saya tulis.
Kesempatan webinar itu saya diberikan berbicara. Saya ceritakan wawancara yang saya lakukan, serta saya juga tahu tentang keluarga A.A. Bakar yang bertempat tinggal di jalan Jendral Sudirman Sungailiat sebelum pindah ke Bukit Betung. Turut juga bebicara dalam webinar itu salah seorang dari cucu A.A. Bakar.
Saya sempat mengatakan kepada Bambang si pemandu diskusi sekaligus nara sumber, "jangan lupa bila terbit bukunya nanti kirimkan untuk saya."
Hobi mengkliping surat kabar yang saya lakukan sejak masih SMA terutama terkait dengan tulisan saya yang dimuat di koran menjadi sangat berharga setelah melalui waktu yang lama. Seperti halnya tulisan tentang penulis sejarah A.A. Bakar.
Waktu itu belum ada dokunentasi secara digital, klipinglah salah satu cara untuk mendokomentasikan surat kabar yang berisikan informasi dirasa penting. Mulanya surat kabar yang dikliping isinya biasa-biasa saja, setelah tersimpan dalam waktu yang lama menjadi catatan sejarah yang berharga.
Walaupun zaman telah berubah dengan arsip digital, namun kliping koran tetap saya kakukan karena suatu saat apa yang saya kliping akan ada manfaatnya. (Rustian Al'Ansori)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H