Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantun 9 untuk Pak Tjipta dan Ibu Roselina

7 Januari 2021   07:16 Diperbarui: 7 Januari 2021   07:33 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantun yang pertama sebagai pembuka kata
Kata dirangkai menjadi frasa
Kutulis pantun ini untuk pak Tjipta dan Ibu Roselina
Sebagai tanda persahabatan kita

Pantun yang kedua menjalin silaturahmi
Silaturahmi diajarkan sejak usia muda
Walaupun pak Tjipta dan ibu Roselina ada di Australia
Komonikasi tetap terjalin melalui Kompasiana

Pantun yang ke tiga membagi cerita
Cerita dikisah dari pesisir
Tulisan ibu dan bapak hampir setiap hari kubaca
Membuat aku semakin kuat dalam berpikir

Pantun yang ke empat telah mendapat manfaat
Manfaat dari petuah dan nasehat
Ibu dan bapak telah menginspirasi
Walaupun usia tidak muda lagi

Pantun yang ke lima di tulis dari pulau Bangka
Pulau yang indah penghasil timah
Walaupun kita belum pernah berjumpa
Dari tulisan dan suara bapak serta ibu terasa ramah

Pantun yang ke enam bibit sudah ditanam
Ditanam bunga mawar berwarna merah
Semangat bapak dan ibu menjadi tertanam
Kondisi apapun terus berkarya tidak kenal menyerah

Pantun yang ke tujuh kapal yang berlabuh
Berlabuh di dermaga Tanjung Batu
Semangat yang kuat tidak mengeluh
Pak Tjip dan bu Ros telah menguatkanku

Pantun yang ke delapan ada tanya
Tanya tidak dijawab juga tidak apa-apa
Bagaima bisa terjalin cinta antara  pak Tjip dan ibu Roselina
Hingga sampai terwujudnya keabadian cinta

Pantun yang ke 9 katanya angka yang beruntung
Untung adalah nama anak laki-laki
Inilah kata yang bisa kusambung
Menjadi pantun semoga bapak dan ibu sukai

Sungailiat, 7 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun