Aroma sotong bakar menyeruak ketika tiba di pantai Putat, kecamatan Belinyu, kabupaten Bangka, provinsi kepulauan Bangka Belitung.
Menunjukkan mulai menggeliatnya kegiatan di destinasi wisata ketika memasuki masa new normal.
Belinyu yang berada di sebelah Utara pulau Bangka dikenal banyak terdapat obyek wisata. Pantai-pantai yang indah dengan hamparan pasir putih dan batu granitnya.
Mengunjungi Belinyu berjarak dari Sungaliat sekitar 60 km, menggunakan mobil dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dengan kecepatan sedang melalui jalan beraspal.
Diantaranya di pantai Putat, warung-warung sudah mulai buka. Penjual Sotong bakar dan ikan bakar sudah mulai menerima pesanan dari wisatawan yang berkunjung.
Aroma sotong bakar dan ikan bakar yang menyebar membuat perut lapar. Menyantap makanan sambil menikmati keindahan pantai memiliki sensasi tetsendiri, terutama meningkatkan selera makan.
Wisatawan lokal memiliki peran penting dalam menghidupkan kegiatan ekonomi masyarakat. Sementara wisatawan Mancanegara masih belum bisa diharapkan karena tidak bisa melakukan kunjungan wisata karena negara asal mereka juga sedang dilanda pandemi Covid-19.
Obyek wisata di masa new normal dapat kembali ramai karena wisatawan lokal, namun demikian tetap mengacu kepada protokol kesehatan.
Wisatawan diharuskan mengenakan masker dan mencuci tangan serta tidak berkerumun di satu tempat. Wisatawan aman dari Covid-19 dan obyek wisata yang menerapkan protokol kesehatan berarti telah ikut memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Begitu pula para pedagang dan petugas di obyek wisata dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan di tengah pandemi.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Bangka terus melakukan pembinaan terhadap para pelaku wisata dan masyarakat yang tergabung dalam kelompok sadar wisata.
Seperti geliat aktifitas ekonomi masyarakat di pantai Putat juga berlangsung di obyek wisata lainnya di Belinyu.
Setelah banyak berada di rumah selama pandemi, warga setempat kembali beraktifitas diantaranya kegiatan ekonomi bidang pariwisata.
Hidupnya aktifitas ekonomi di destinasi wisata karena wisatawan lokal yang mulai membelanjakan uang mereka untuk berwisata.
Seperti di pantai Lepar, hamparan pantainya yang luas pengunjung dapat memgambil tempat yang aman berjauhan dengan wisatawan lain tanpa harus berkerumunan.
Pariwisa mulai menggeliat, ekonomi masyarakat juga mulai meningkat setelah terpuruk karena tidak bisa beraktifitas selama pandemi.
Kegiatan pariwisata di masa new normal telah membantu menghidupkan kembali Usaha Kecil Menengah (UKM) yang kena dampak yang cukup berat dirasakan.
Tidak hanya UKM Â yang kembali bergerak, namun juga usaha lainnya seperti jasa angkutan dan juga penginapan (hotel).
Khusus di kecamatan Belinyu beberapa obyek wisata seperti pantai Putat dan pantai Lepar serta yang letaknya berdampingan dengan pantai Lepar yakni pemandian Aek Aros dikelola masyarakat juga telah ramai dikunjungi.
Obyek wisata pantai di Belinyu ini telah menjadi andalan ekonomi masyarakat, dan menjadi lapangan kerja. Kembali bukanya obyek wisata berarti warga kembali bekerja.
Obyek wisata ini dikelola masyakat. Sumber air tawar yang mengalir ini telah dijadikan obyek wisata.Â
Namun demikian obyek wisata ini juga mempethatikan protokol kesehatan dengan dimenempatkan tempat cuci tangan berukuran  besar do pintu masuk.
Keberadaan pariwisa telah menjadi bagian dari kegiatan ekonomi masyarakat, kendati belum ada investor bermodal besar yang berinvestasi. Masyarakat sekitarnya dapat mengelola obyek wisata menjadi nilai tambah.
Masyarakat kembali bekerja di sektor pariwisata karena masyakat sudah bisa keluar rumah untuk berwisata.
Keuntungan yang diperoleh jangan sampai lupa diri bahwa kita masih dalam pandemi karena itu penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata merupakan keharusan.
Salam dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H