Saya kehilangan tukang cukur yang dipercaya. Sudah sepekan ini mencari barbeshop, sambil mencari informasi dari teman di mana barbershop yang menerapkan protokol kesehatan.
Teman saya, Eko menginformasikan ada tukang cukur yang menerapkan protokol kesehatan di jalan Sam Ratulangi Sungailiat. Eko telah memangkas rambutnya di barbershop itu.
Apakah saya akan ke barbershop yang direkomendasikan Eko? Saya belum bisa memastikan. Namun saya akan hunting dulu ke barbershop tersebut, sebelum memutuskan rambut saya jadi di pangkas atau tidak.
Survei perlu dilakukan sebelum membeli jasa maupun barang.Â
"Teliti dahulu sebelum membeli," pesan zaman dulu ( jadul) ketika tayangan iklan di televisi.
Pesan jadul itu masih relevan dipergunakan untuk saat ini, sebagai langkah prefentif agar tidak tertular Covid-19.
Rambut saya semakin panjang dan tidak rapi. Saya tidak yakin bagus bila dipotong sendiri oleh orang terdekat, istri maupun anak.
Melihat kondisi perkembangan penanganan Covid-19 di daerah kami, diikuti jumlah yang sembuh terus meningkat serta tidak terjadi penambahsn pasien positif satu pekan ini kemungkinan besar saya akan ke barbershop.
Saya masih belum menentukan barbershop yang mana yang akan saya datangi. Karena tukang cukur di tempat saya banyak warga pendatang dari Jawa dan Sumatera. Pertanyaan saya kepada mereka, apakah sudah lama berada di Bangka?
Bila baru tiba di Bangka dari daerah asalnya saya tidak akan mencukur rambut saya ke barbershop itu. Selain barbershop yang menerapkan protokol kesehatan, saya akan memilih tukang cukurnya memang sudah lama berada di daerah ini dan tidak mudik selama pandemi.
Tim Gugus Tugas Pecepatan penanganan Covid-19 sudah selayaknya melakukan pemantauan terhadap usaha barbershop untuk melihat kepatuhan mereka dalam menjalankan protokol kesehatan.