Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Majalah Dinding, Melatih Siswa Menulis Sambil Meninggalkan Gawai Sejenak

24 Juni 2020   05:59 Diperbarui: 24 Juni 2020   05:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingat ketika masa SMA di tahun 1980 an masih sebagai pengelola majalah dinding sekolah. Setiap kali terbit majalah dinding selalu ditunggu teman-teman yang ingin membaca puisi, cerpen, opini, editorial dan melihat karikatur.

Lingkungan sekolah bisa "memaksakan" siswa melupakan gawainya sejenak untuk aktif di majalah dinding. Mereka bisa sebagai pengelola (redaktur), penulis lepas dan pembaca.

Disamping itu, siswa juga belajar berorganisasi bagaimana mengelola media massa. Bagainana sistim kerja redaksi, dengan manajemen yang dimulai dari perencanaan hingga evaluasi.

Untuk menghidupkan kembali majalah dinding di sekolah perlu ada dorongan dari internal sekolah yakni para guru. Selain itu dari luar sekolah, seperti yang dilakukan Perpusda kabupaten Bangka dengan menggelar lomba majalah dinding antar sekolah.

Majalah dinding memang produk jadul. Tapi mengedukasi melatih anak menulis indah, menulis kata-kata dan kalimat, mendorong minat baca serta menulis dan berorganisasi.

Menghidupkan majalah dinding di sekolah, setelah mematikan gawai sejenak. Memulai membangun literasi dari sekolah, juga melestarikan produk jadul literasi yakni majalah dinding.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun