Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Membuat Sarung Ketupat Mulai Hilang dalam Keluarga

22 Mei 2020   22:10 Diperbarui: 22 Mei 2020   22:08 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan sampai memodifikasi sepetti makanan khas lebaran hampir serupa dengan ketupat yakni lontong dengan menggunakan pembungkus bukan dari daun tapi menggunakan plastik. Bisa jadi dikemudian hari ada sarung ketupat dari plastik. Semoga jangan sampai terjadi karena hal ini tidak menyehatkan.

Pertahankan tradisi sesuai dengan aslinya. Ketupat adalah karya seni budaya ysng layak dilestarikan generasi milenial. Untuk menghentikan sejenak berselancar di dunia maya dengan gawai dan komputernya. Meluang waktu sedikit untuk belajar menganyam sarung ketupat.

Rendang menunggu matang (dokpri)
Rendang menunggu matang (dokpri)
Saya seperti biasa melakukan hal serupa seperti yang dilakukan orang tua dulu. Merebus ketupat dengan menggunakan tungku dan kayu bakar. Dua hari sebelum lebaran ketupat kami sudah matang. Berbuka puasa hari ke 29 dengan menu ketupat dan lauk rendang serta sambal asam buatan istri.

Saya sedang menghidupkan tradisi menjelang Idul Fitri kepada anak-anak. Semoga mereka mengerti dan ingin terus melestarikan tradisi ini. Tradisi yang diwariskan leluhur bisa hilang dalam keluarga karena tidak dibiasakan. Pepatah mengatakan, ala bisa karena biasa.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun