Rahim malam telah melahirkan puisi yang tertahan
sejak siang sungsang di otakku
lahir tanpa pendarahan
puting malam telah memberikan susu
tak ada tangisan
Puisi dibiarkan telanjang
dibiarkan lantang
tiba-tiba tangisannya panjang
pusar bait menulis kematian
telah melilit leher baris
kembali menulis
pena telah dirasuki iblis
Malam menjadi kesurupan
tak kuat menahan tangisan
setelah kematian
wabah telah menghabisi
kelahiran telah menjadi sia-sia
puisi tidak mati
setelah penyairnya tiada
masih punya nama
Sungailiat, 29 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H