Malam Ramadhan akan bertambah sepi. Entah sampai kapan situasi ini akan berakhir? Meskipun ibadah di rumah, tetap berjalan seperti biasa. Urusan besar kecilnya pahala berpasrah diri saja kepada Allah SWT. Tapi sepi beribadah di rumah yang dirasakan tidak bisa tertahankan. Bayangan ketika Tarawih tahun sebelumnya, berbuka puasa bersama, ikut safari Ramdhan pejabat Pemda, melihat mereka menyerahkan santunan kepada anak yatim piatu, kaum dhuafa dan lain-lain begitu membahagiakan.Â
Situasi itu tidak ditemukan tahun ini. Kalau ditanya apa harapan dari Ramahan tahun 2020 ini? Jawaban saya, Corona segera berakhir enyah dari negeri ini dan tidak kembali.Â
Kalaupun belum juga Corona pergi dua tiga hari ini, setidaknya  ada satu malam saja di Ramahan tahun ini bisa salat Tarawih berjamaah di masjid. Ingin merasakan kebersamaan itu.
Â
Keindahan dilengkapi dengan Idul Fitri yang tidak terhalangi Corona lagi. Kita bisa bersama-sama merasakan kemenangan yang berganda. Menang dari melawan hawa nafsu ketika berpuasa serta menang dari melawan Corona. Ini mimpi sekaligus doa. Bisa saja terjadi karena doa di bulan Ramadhan ini akan lekas di hijabah Allah SWT. Amin.
Jadi, keinginan saya hanya sederhana saja untuk Ramadhan tahun ini. Ada satu malam masjid dibuka untuk kita salat Tarawih berjamaah. Ada kultum yang biasa disampaikan ulama setelah salat Isya. Sebagai pertanda Corona sudah tiada.Â
Sungailiat, 27 April 2020/4 Ramadhan 1441 H.Â
Rustian Al'Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H