Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Andaikan Ada Satu Malam Saja Masjid Bisa Dibuka Buat Tarawih Berjamaah

27 April 2020   20:46 Diperbarui: 27 April 2020   20:58 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana masjid Agung Sungailiat tahun lalu ketika menjelang salat Tarawih tahun lalu (dokpri)

Ramadhan yang sangat dinantikan, bahkan dirindukan umat Islam. Ucapan rasa syukur yang dalam dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena masih bisa dipertemukan dengan bulan Ramadhan. 

Setiap selesai Ramadhan selalu ada harapan khususnya kita yang menyelesaikan salat Tarawih di malam terakhir Ramadhan. Ada kata-kata yang diungkapkan penceramah yang menyampaikan kuliah tujuh menit (kultum) yang mengatakan, "semoga kita dipertenukan pada Ramadhan tahun depan."


Kata-kata itu memiliki makna spiritusl yang dalam dan mengharukan. Pertanyaannya apakah masih dipanjangkan umur? Semuanya rahasia Ilahi Robby. Beberapa teman sudah tidak lagi dipertemukan pada Ramadan 1441 H ini. Mereka sudah mendahului kita. Tahun lalu kita masih bersama mereka.


Saya tahun ini juga tidak bisa Ramadhan bersama ibu kandung saya yang saya panggil Emak. Emak meninggal dunia beberapa hari usai Idul Fitri tahun lalu. Selain itu ada paman saya (adik ayah) yang juga meninggal dunia sebelelum beberapa hari akan menunaikan ibadah haji. Nenek, ibu kandung ayah juga meninggal dunia diakhir tahun 2019 dalam usia 95 tahun.

Orang-orang tercinta saya itu tidak lagi dipertemukan di bulan suci tahun ini. Nenek yang usia lanjut, emak ketika meninggal dunia dalam usia 72 tahun, termasuk juga almarhum paman tidak meninggalkan puasa mereka. 

Ketika Ramadhan ini mereka sudah berada di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Amin. Sebagai anak dan sekaligus cucu bisa mengirimkan doa yang terbaik di bulan Ramadhan yakni agar emak, nenek dan paman mendapatkan surganya Allah SWT. Kalau ayah,  sudah lebih 12 tahun meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah saat menunaiksn ibadah haji dan di makamkan di sana.

Doa yang selalu dipanjatkan untuk almarhum dan almarhumma yang telah mendahului memenuhi panggilanNya. Ada rasa sedih yang belum hilang ketika berada di tengah Ramadhan 1441 H. Berlipat lagi sedihnya ketika harus salat di rumah sesuai anjuran dan kesepakatan para ulama dan pemda setempat, untuk memutus mata rantai Covid-19. 

Siapa yang bisa menyangka Ramadhan 1441 H bisa seperti yang kita rasakan sekarang ini. Saya mengatakan sebagai Ramadhan dalam sepi. 


Bukan hanya masjidnya yang sepi, namun juga dari kegiatan ekonomi rakyat. Lapak yang dulu ramai penjual takjil di Sungailuat, kabupaten Bangka kini tidak ada penjual. Kalaupun ada hanya beberapa saja yang berjualan dalam posisi berjauhan di beberapa ruas jalan.

Rindu. Rindu dengan situasi tahun-tahun sebelumnya. Banyak pilihan makanan yang bisa dibeli untuk berbuka puasa dan sahur. Tapi ada hikmahnya, istri dan anak-anak dibuat lebih kreatif untuk menbuat masakan buat berbuka puasa dan sahur.

Suasana masjid yang ramai dengan jemaah yang tidak bisa tergantikan. Sedih teringat orang-orang yang saya cintai tidak bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun ini tidak terobati. Salat Tarawih di rumah saja dan salat Jumat diganti dengan salat Zuhur juga di rumah saja membuat kesedihan bertambah. Saya jujur mengatakan Ramadhan sepeti tahun ini belum pernah saya temukan seumur hidup saya.

Ramadhan yang dirindukan sudah dalam pelukan. Namun kegembiraannya tidak sempurna karena kesedihan yang dirasakan beribadah di rumah saja. Bukan lebay inilah yang saya rasakan. 


Saya berharap bisa bertemu kembali pada Ramadhan yang biasa dirasakan seperti tahun-tahun sebelumnya pada Ramadhan tahun depan tanpa Corona.

Menjelang Ramadhan tahun ini, sayapun tidak berziarah ke makam Emak. Tradisi umat Islam di Sungailiat sebelum Ramadhan. Semuanya dilakukan untuk mematuhi anjuran pemerintah. Apa lagi di daerah kami kabupaten Bangka sudah ada pasien yang positif Covid-19. Pemda kabupaten Bangka hari ini, Senin (27/4) telah mengeluarkan larangan keras kepada masjid, surau dan musalah yang masih menggelar salat berjamaah akan ditindak tegas. Ini semata untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Malam Ramadhan akan bertambah sepi. Entah sampai kapan situasi ini akan berakhir? Meskipun ibadah di rumah, tetap berjalan seperti biasa. Urusan besar kecilnya pahala berpasrah diri saja kepada Allah SWT. Tapi sepi beribadah di rumah yang dirasakan tidak bisa tertahankan. Bayangan ketika Tarawih tahun sebelumnya, berbuka puasa bersama, ikut safari Ramdhan pejabat Pemda, melihat mereka menyerahkan santunan kepada anak yatim piatu, kaum dhuafa dan lain-lain begitu membahagiakan. 

Situasi itu tidak ditemukan tahun ini. Kalau ditanya apa harapan dari Ramahan tahun 2020 ini? Jawaban saya, Corona segera berakhir enyah dari negeri ini dan tidak kembali. 

Kalaupun belum juga Corona pergi dua tiga hari ini, setidaknya  ada satu malam saja di Ramahan tahun ini bisa salat Tarawih berjamaah di masjid. Ingin merasakan kebersamaan itu.

 

Keindahan dilengkapi dengan Idul Fitri yang tidak terhalangi Corona lagi. Kita bisa bersama-sama merasakan kemenangan yang berganda. Menang dari melawan hawa nafsu ketika berpuasa serta menang dari melawan Corona. Ini mimpi sekaligus doa. Bisa saja terjadi karena doa di bulan Ramadhan ini akan lekas di hijabah Allah SWT. Amin.

Jadi, keinginan saya hanya sederhana saja untuk Ramadhan tahun ini. Ada satu malam masjid dibuka untuk kita salat Tarawih berjamaah. Ada kultum yang biasa disampaikan ulama setelah salat Isya. Sebagai pertanda Corona sudah tiada. 

Sungailiat, 27 April 2020/4 Ramadhan 1441 H. 

Rustian Al'Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun