"Beginilah keadaannya sepi, bunda-bunda di sini sudah rindu dengan anak-anak"
"Sedih," itulah kata yang diungkapkan Sari Ferlianita, S.Pd.I (38 tahun) kepala Raudathul Athfal Cedrawasih (RA AHC) Sungailiat, kabupaten Bangka. Setelah menerima kenyataan efek dari pandemi Corona yang membuat berhenti aktifitas pembelajaran di sekolah. Raudatul Atfal adalah sebutan untuk Penddidikan anak usia dini (Paud) dibawa naungan Kementerian Agama.
Ketika saya berkunjung di gedung RA AHC yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 550 m persegi, Rabu (22/4) tampak sepi tidak ada aktifitas belajar siswa.
Hanya tampak Kepala Sekolah dan beberapa guru yang bergantian piket jaga untuk melayani bila ada orang tua calon siswa yang akan mendaftar untuk tahun pelajaran baru.
"Beginilah keadaannya sepi, bunda-bunda di sini sudah rindu dengan anak-anak," ungkap Sari.
Bunda adalah sebutan para siswa kepada guru-gurunya. Sudah lebih 1 bulan sejak pandemi Covid-19 bunda-bunda tidak bertemu siswanya..
Rindu dengan tawa dan tangis anak-anak. Kesibukan melayani mereka seperti anak sendiri. Semuanya tidak lagi mengisi hari-hari di sekolah.
"Semoga pandemi ini segera berakhir," harap alumni IAIN Syeh Abdurahman Sidik Bangka Belitung ini.
Kini suasana berubah dengan lingkungan sekolah yang berwarna-warni, ditata lebih dekoratif. Diharapkan ketika pandemi berakhir, anak-anak masuk sekolah dapat melihat suasana yang sudah berubah. Anak-anak bisa kembali gembira.
Selama memimpin RA AHC sejak tahun 2010, diakui Sari selama 10 tahun sebagai kepala RA AHC inilah situasi yang menyedihkan dan  sangat menggaggu kegiatan pembelajaran. Tidak hanya guru yang rindu, tapi juga ada siswa yang datang satu-satu ke sekolah walaupun hanya sebentar untuk bertemu bunda yang sudah tidak sering lagi bertemu.
Sebelum mengikuti lomba di tingkat nasional RA AHC telah keluar sebagai juara pertama dalam lomba serupa di tingkat kabupaten dan provinsi.
Lomba yang diikuti diantaranya Lomba Sekolah Sehat tingkat nasional tahun 2016. Prestasi sekolah juga seiring prestasi yang di raih kepala sekolahnya Sari Ferlianita yang juga pernah mewakili provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai finalis lomba kreatifitas guru RA yang diselenggarakan IGRA Pusat dan finalis lomba pembuatan alat peraga tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Nasional.
"Kita saat ini belum memiliki guru laki-laki," cetus Sari.
Menurutnya, dalam pendidikan anak usia dini juga dibutuhkan guru laki-laki, tapi kendalanya saat ini yakni masih minimnya laki-laki yang berminat mengajar di Paud.
Sementara itu di RA AHC dalam kurikulum pembelajaran terdapat 7 Sentra meliputi sentra persiapan, sentra blok, sentra bahan alam, sentra bermain peran, sentra iman taqwa (imtaq), sentra olah tubuh dan sentra sains.
Siswa RA AHC turut serta mengikuti perkembangan dan berpartisipasi dalam  berbagai event. Ketika lagi ramainya diperkenalkan senam Bedincak merupakan senam yang diserap dari tari tradisi Bangka Belitung yakni tari Bedincak. Siswanya tidak ketinggalan mengikuti lomba tari Bedincak tingkat provinsi.
Diharapkan mimpi itu terwujud dengan melaksanakan pembelajaran dan pendidikan agama Islam, membiasakan anak berprilaku baik, sopan dan santun. Selain itu melalui kegiatan membimbing dan mengarahkan potensi anak didik sesuai dengan bakat dan minat. Menumbuhkan kreatifitas dan imajinasi anak, melaksanakan pembelajaran dibidang akademik seni dan budaya Islam serta membiasakan berprilaku hidup bersih dan sehat.
Market day merupakan kegiatan yang memperkenalkan siswa dengan aktifitas ekonomi bagaimana anak bisa mejalankan kegiatan perdagangan dalam aktifitas jual beli. Begitu pala yang dilakukan pada kegiatan bazar.
"Kegiatan basar dilakukan para siswa yang dibantu para orang tuanya, menjual pakaian masih layak pakai milik mereka," jelas Sari.
Dana yang terkumpul dari bazar para siswa sumbangkan untuk membeli hewan qurban. Keuntungan yang terkumpul dari bazar dikembali untuk kegiatan praktek pembelajaran yakni berqurban.
Apa yang dilakukan siswanya, harapan Sari kepala RA AHC dapat menggugah siapa saja termasuk pihak yayasan Al Hidayah Cendrawasih yang menaungi RA AHC dalam upaya mencari pendanaan untuk kegiatan pembelajaran di RA AHC.
"Benar-benar tidak bisa beraktifitas untuk kegiatan yang sudah menjadi kalender tetap," keluh Sari.
Ia ingin panggung yang berada di halaman RA AHC tidak sepi tanpa pementasan. Semoga pandemi lekas berlalu. Anak-anak bisa berkreasi dalam pentas seni. Sejumlah sponsor sudah sudah menanti dan siap memberikan dukungan.
"Saya tidak bisa menjawabnya, hanya bisa mengajak bersama-sama berdoa," ucapnya.
Sari mengharapkan ketika Ramadhan ini virus Corona bisa diputus rantai penyebarannya. Sehingga kembali semua orang bebas beraktifitas termasuk para siswanya.
 💞 Kerinduan Kepada  Teman Kecil Kami 💞
Ketika cinta sudah terpatri
Bersemayam indah direlung hati
Takkan bisa tuk memungkiri
Kerinduan tidak bertepi
Saat rasa tak bisa ditolerir lagi
Bergegas pergi menghibur diri
Walaupun sekolah sepi tnp penghuni
Serasa cukup menyemangati hati
Teman2 kecil yg kami sayangi
Rindu ini menyiksa kami
Canda tawa yg sll menemani
Tingkah lucu yg menggelitik hati
Ditengah syahdunya wabah Pandemi
Hanya bersimpuh pada Ilahi
Supaya Corona segera pergi
Agar kami bersama-sama lagi
Itu tadi curhatan hati Bunda Sari ketika mengingatkan para siswa yang tidak lagi ke sekolah yang saat ini hanya di rumah saja.
"Saya ingin ada peningkatan kesejahteraan bagi guru-guru di sini," tekad Sari.
Guru-guru di RA AHC sebagian ada yang mendapatkan tambahan penghasilan darj Pemda dan ada yang tidak. Â Semoga saja perjuangannya berhasil.
Salam dari pulau Bangka
Rustian Al'Ansori