Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Demi Prestasi, PON 2020 Papua Lebih Baik Diundur

19 April 2020   15:05 Diperbarui: 21 April 2020   17:11 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk olahraga yang memacu jantung dengan pengaturan napas yang teratur, masker sangat menghalangi.

Begitu pula dengan cuci tangan, ini bertambah repot. Latihan di tengah pandemi tidak akan maksimal. Prestasipun tidak akan maksimal. 

Bagi provinsi yang sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) izin berkumpulpun sangat ketat seperti halnya kontingen yang sedang bersiap diri menghadapi PON 2020 di Papua pasti akan menghadapi kendala. 

Bila pelaksanaan PON di Papua akhir Oktober 2020 baru rasanya baru tahap pemulihan dari penyebaran virus Covid-19.

Bila salah memprediksi akan berbahaya di saat baru akan pulih namun belum pulih sesungguhnya, bukankah akan memunculkan penularan Covid-19 kembali. Laksanakan PON di Papua ketika Indonesia benar-benar steril dari Covid-19.

Pengalaman mengikuti PON

Atlet dan pelatih yang sudah berlatih akan sangat berharap bisa bertanding di arena PON. Bagi saya yang pernah sebagai atlet dan mendapat kesempatan bertanding di PON merupakan kebanggaan tersendiri. Berbeda ketika mengikuti event nasional lainnya. 

Di PON seorang atlet bisa bertanding harus melalui babak pra kualifikasi PON. Ditentukan melalui babak pra kualifikasi dengan target waktu dan jarak minimal untuk cabang olahraga terukur seperti atletik, renang, balap sepeda dan lain-lain.

Sedangkan cabang olahraga pemainan, bela diri, ketangkasan dan lain harus juara di wilayah maupun kejuaraan nasional yang diakui sebagai babak kualifikasi oleh PB PON.

Krnangan di depan kantor PB PON di Senayan 1985 (dokpri)
Krnangan di depan kantor PB PON di Senayan 1985 (dokpri)
Saya mengikuti PON XI tahun 1985 di Jakarta dan lolos babak pra kualifikasi PON di Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) se Sumatera dan Kalimantan Barat ke II di Padang Sumatera Barat tahun 1984. 

POWIL waktu itu masih diikuti atlet se Sumatera dan Kalbar, sekarang hanya kontingen Provinsi se Sumatera.

Saya turun di cabang atletik nomor Jalan Cepat 20 km mewakili Sumatera Selatan. Saya tidak meraih medali, namun berada di urutan ke 4 tapi catatan waktu saya lebih cepat dari waktu yang di tetapkan PB PON. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun