Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam Butuh Kata-kata

7 Oktober 2019   20:16 Diperbarui: 7 Oktober 2019   20:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari terbenam dengan tenang, sungaipun tak beriak walaupun tak dalam. Suara pengajian menjelang magrib tak diam. Telah tergelincir petang yang menjemput malam.

Kita tidak sedang bersandiwara, juga tidak sedang tertawa. Petang ini hanya kata-kata. Matahari tidak lagi bercanda, tapi mengingat kita. Senja itu adalah tuanya matahari tapi akan kembali muda, bukan akhir dari menuju mati. Jangan pernah mengharap untuk dipuji.

Petang telah membawa kita dalam diam, menerima apa saja ketika dibawa menuju malam. Mengapa mesti diam, kata-kata sedang dibutuhkan untuk memanjang nyawa. Kita adalah malam yang kehilangan aksara, tak bisa merangkai kata.

Sungailiat, 7 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun