Matahari terbenam dengan tenang, sungaipun tak beriak walaupun tak dalam. Suara pengajian menjelang magrib tak diam. Telah tergelincir petang yang menjemput malam.
Kita tidak sedang bersandiwara, juga tidak sedang tertawa. Petang ini hanya kata-kata. Matahari tidak lagi bercanda, tapi mengingat kita. Senja itu adalah tuanya matahari tapi akan kembali muda, bukan akhir dari menuju mati. Jangan pernah mengharap untuk dipuji.
Petang telah membawa kita dalam diam, menerima apa saja ketika dibawa menuju malam. Mengapa mesti diam, kata-kata sedang dibutuhkan untuk memanjang nyawa. Kita adalah malam yang kehilangan aksara, tak bisa merangkai kata.
Sungailiat, 7 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H