Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jadi Pengusaha Dadakan

19 Mei 2019   22:19 Diperbarui: 19 Mei 2019   22:52 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas PLN sedang mengganti KWH (dokpri)

Sosok pengusaha dadakan itu sepertinya saya sendiri. Bermula ketika Sabtu sore (18/5) menjelang berbuka puasa rumah saya didatangi petugas dari PLN yang akan menggantikan Meteran Listrik (KWH) dengan yang baru. Menurut Adi, salah seorang petugas bahwa KWH yang ada di rumah saya sudah berusia 5 tahun saatnya untuk diganti. Beberapa rumah yang ada disekitar lingkungan perumahan tempat saya tinggal juga dilakukan penggantian.

Dua petugas yang mengerjakan langsung membongkar KWH yang lama sehingga aliran listrik dipadamkan.Tidak lama hanya sekitar 30 menit pembongkaran dan penggantian dengan KWH yang baru dapat diselesaikan sebelum waktu berbuka puasa. Kebetulan di KWH yang lama masih banyak tersedia token listriknya yang belum dipakai.

“ Bapak silakan datang ke PLN Ranting Sungailiat untuk mengambil token yang ada d KWH lama dengan membawa surat ini,” kata Adi seraya menyerahan secarik kertas berwarna kuning.

Di KWH yang baru, terdapat token dengan jumlah 5 KWH. Ketika terpasang sudah berbunyi tanda jumlah KWH sudah minim. Sedangkan untuk mengklim token yang ada di KWH yang lama baru bisa dilakukan hari Senin (20/5). Kalau menunggu hari senin rumah kami akan gelap gulita, termasuk beberapa rumah yang juga dilakukan penggantian KWH. Pembongkaran dan penggantian dengan KWH yang baru tidak dikenakan biaya.

Petugas PLN sedang mengganti KWH (dokpri)
Petugas PLN sedang mengganti KWH (dokpri)
Beberapa tetangga juga ikut menyaksikan penggantian KWH yang baru di rumh kami. Mereka juga mengeluhkan setelah menggunakan KWH yang baru akan ke kios penjual token listrik untuk mengisi KWH yang baru. Sedangkan waktu sudah hampir berbuka puasa, sepertinya tidak ada waktu lagi karena selesai berbuka puasa akan melaksanakan solat tarawih. Bagi saya tidak masalah karena sudah 6 bulan ini kami tidak lagi membeli token listrik di kios penjualan, termasuk pulsa telepon dan data internet serta  beberapa pembayaran pembelian lainnya mengandalkan fintecch. Cukup melalui smartphone dengan aplikasi yang tersedia menggunakan mobile perbankan dan aplikasi pembelian secara online lainnya, langsung dapat melakukan pembelian. Begitu pula ketika mengisi token listrik di KWH kami yang baru, juga dilihat beberapa tetangga. Langsung mereka menitip membeli token listrik, sayapun meladeni keinginan para tetangga.

Sebelum sisa token yang ada di KWH yang lama diklim ke PLN dari pada kehabisan token ketibang gelap-gelapan di rumah karena tidak ada aliran listrik lebih baik token listriknya diisi. Token yang dibeli para tetangga beragam. Para tetangga ketika membayar token yang mereka beli, semua berkomentar harganya lebih murah bila dibandingkan dengan membeli di kios langganan mereka dengan kelebihan bayar Rp 4 ribu, sedangkan saya cukup dilebihkan Rp 2 ribu saja. Belum lagi saya mendapat bonus dan vocer dari transaksi yang saya lakukan dari salah satu aplikasi.

Selama 6 bulan ini berbelanja secara on line untuk kebutuhan token listrik, pulsa telepon dan data internet serta kebutuhan lainnya jauh lebih murah. Keesokan harinya kabar pembelian token listrik dan pulsa serta data telepon lebih murah menyebar dengan sendirinya. Minggu pagi (19/5) sudah ada yang datang ke rumah.

“ Om beli token listrik,” kata anak tetangga.

Sudah ada pertanda saya akan menjadi pengusaha dadakan. Sepertinya saya akan meladeni pembelian berikutnya. Ini salah satu bukti pemanfaatan teknologi bisa juga menjadi pengusaha dadakan, walaupun hanya menjual token listrik, pulsa telepon dan data internet. Sebelumnya saya hanya memenuhi kebutuhan keluarga sendiri, bermula dari Ramadan ini sepertinya saya akan melebarkan sayap untuk berbisnis jualan token listrik, pulsa telepon, data internet dan lain-lain yang bisa dikembangkan.

Mungkin ini berkah Ramdan juga.Waullahualam bissawab. 

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun