Sosok pengusaha dadakan itu sepertinya saya sendiri. Bermula ketika Sabtu sore (18/5) menjelang berbuka puasa rumah saya didatangi petugas dari PLN yang akan menggantikan Meteran Listrik (KWH) dengan yang baru. Menurut Adi, salah seorang petugas bahwa KWH yang ada di rumah saya sudah berusia 5 tahun saatnya untuk diganti. Beberapa rumah yang ada disekitar lingkungan perumahan tempat saya tinggal juga dilakukan penggantian.
Dua petugas yang mengerjakan langsung membongkar KWH yang lama sehingga aliran listrik dipadamkan.Tidak lama hanya sekitar 30 menit pembongkaran dan penggantian dengan KWH yang baru dapat diselesaikan sebelum waktu berbuka puasa. Kebetulan di KWH yang lama masih banyak tersedia token listriknya yang belum dipakai.
“ Bapak silakan datang ke PLN Ranting Sungailiat untuk mengambil token yang ada d KWH lama dengan membawa surat ini,” kata Adi seraya menyerahan secarik kertas berwarna kuning.
Di KWH yang baru, terdapat token dengan jumlah 5 KWH. Ketika terpasang sudah berbunyi tanda jumlah KWH sudah minim. Sedangkan untuk mengklim token yang ada di KWH yang lama baru bisa dilakukan hari Senin (20/5). Kalau menunggu hari senin rumah kami akan gelap gulita, termasuk beberapa rumah yang juga dilakukan penggantian KWH. Pembongkaran dan penggantian dengan KWH yang baru tidak dikenakan biaya.
Sebelum sisa token yang ada di KWH yang lama diklim ke PLN dari pada kehabisan token ketibang gelap-gelapan di rumah karena tidak ada aliran listrik lebih baik token listriknya diisi. Token yang dibeli para tetangga beragam. Para tetangga ketika membayar token yang mereka beli, semua berkomentar harganya lebih murah bila dibandingkan dengan membeli di kios langganan mereka dengan kelebihan bayar Rp 4 ribu, sedangkan saya cukup dilebihkan Rp 2 ribu saja. Belum lagi saya mendapat bonus dan vocer dari transaksi yang saya lakukan dari salah satu aplikasi.
Selama 6 bulan ini berbelanja secara on line untuk kebutuhan token listrik, pulsa telepon dan data internet serta kebutuhan lainnya jauh lebih murah. Keesokan harinya kabar pembelian token listrik dan pulsa serta data telepon lebih murah menyebar dengan sendirinya. Minggu pagi (19/5) sudah ada yang datang ke rumah.
“ Om beli token listrik,” kata anak tetangga.
Sudah ada pertanda saya akan menjadi pengusaha dadakan. Sepertinya saya akan meladeni pembelian berikutnya. Ini salah satu bukti pemanfaatan teknologi bisa juga menjadi pengusaha dadakan, walaupun hanya menjual token listrik, pulsa telepon dan data internet. Sebelumnya saya hanya memenuhi kebutuhan keluarga sendiri, bermula dari Ramadan ini sepertinya saya akan melebarkan sayap untuk berbisnis jualan token listrik, pulsa telepon, data internet dan lain-lain yang bisa dikembangkan.
Mungkin ini berkah Ramdan juga.Waullahualam bissawab.
Salam dari pulau Bangka.
Rustian Al Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H