Kutulis surat malam ini dengan bualan
Sama ketika surat kukirimkan buatmu, kawan
Setelah menolak datang dalam pertemuan
Prasangkamu, tempat pertemuan para partisan
Dugaanmu, aku telah menjadi simpatisan
Buruk sangkamu, selalu ada tak pernah berubah
Aku bukan termasuk kumpulan para bedebah
Kalau tak percaya, ya sudah
Kutulis saja surat untuk bulan
Biar bulan mengintipmu dari sela-sela alat peraga di sepanjang jalan
Bukankah kau telah memasang
Dari pintu ke pintu kau datang
Membawa beras, amplop berisi uang
Kau memang pecundang
Hidupmu dalam bualan
Yang selalu laku sebagai jualan
Aku tidak perlu menunggu surat balasan dari bulan
Cukup membaca caramu mengirim tuduhan
Teriakanmu meragukan
Sebenarnya sedang meneriaki dirimu sendiri
Pendirianmu tak tegak berdiri
Kusudahi surat untuk bulan
Biar tak diludahi, karena hari sudah kemalaman
Sungailiat, 10 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H