Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Surat Untuk Bulan

10 Maret 2019   21:39 Diperbarui: 10 Maret 2019   21:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutulis surat malam ini dengan bualan
Sama ketika surat kukirimkan buatmu, kawan
Setelah menolak datang dalam pertemuan
Prasangkamu, tempat pertemuan para partisan
Dugaanmu, aku telah menjadi simpatisan
Buruk sangkamu, selalu ada tak pernah berubah
Aku bukan termasuk kumpulan para bedebah
Kalau tak percaya, ya sudah

Kutulis saja surat untuk bulan
Biar bulan mengintipmu dari sela-sela alat peraga di sepanjang jalan
Bukankah kau telah memasang
Dari pintu ke pintu kau datang
Membawa beras, amplop berisi uang
Kau memang pecundang

Hidupmu dalam bualan
Yang selalu laku sebagai jualan
Aku tidak perlu menunggu surat balasan dari bulan
Cukup membaca caramu mengirim tuduhan
Teriakanmu meragukan
Sebenarnya sedang meneriaki dirimu sendiri
Pendirianmu tak tegak berdiri

Kusudahi surat untuk bulan
Biar tak diludahi, karena hari sudah kemalaman

Sungailiat, 10 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun