Wargapun membersihkan sampah plastik dan menimbunnya agar tidak ada lagi genangan air. Fogging telah dilakukan, namun bila tidak diikuti dengan membersihkan lingkungan terutama tempat-tempat yang berpotensi dapat menjadi genangan air, termasuk sampah plastik yang dapat menjadi genangan air akan sia-sia.Â
Kasus demam berdarah yang terungkap bulan lalu di Kampung Batu Sungailiat, menjadi pembelajaran bagi warga setepat betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegepty. Utamanya menindaklajuti seruan Dinas Kesehatan untuk melakukan gerakan 3M yakni:Â
- Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.Â
- Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.
- Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.Â
Tidak hanya itu, juga dapat diikuti dengan melakukan 3M Plus secara berkelanjutan khususnya pada musim penghujan yaitu:Â
- Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
- Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
- Menggunakan kelambu saat tidur.
- Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk.
- Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
- Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.Â
Mencegah lebih baik,dari pada mengobati. Jargon itu tetap jitu. Lingkungan bersih, cerminan warga hidup sehat. Cara tepat mencegah berbagai penyakit, khususnya DBD.Â
Salam dari pulau Bangka.Â
Rustian Al Ansori.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H