Aku memulai dengan setangkai bunga sedap malam
Yang kupetik siang tadi ketika kau lewat tanpa salam
Terasa masih ada kebencian dari peritiwa beberapa tahun silam
Bukankah sudah berlalu
Sama - sama tua kau pun telah bercucu
*
Jam delapan malam kudapatkan salam
Yang tadi siang sempat kebencianmu membuat salam tenggelam
Kebencian sepertinya memudar karena senyuman
Senyumanku yang dulu disuka
Kutebarkan dengan lepas tak ada siksa
*
Walau dalam waktu lama telah kau bebani aku dengan tak pasti
Setelah ditinggalkan seikat janji yang diberikan dengan tebaran wangi
Kenyataan kau yang mengkhianati
Jadi heran, kau yang benci
Ternyata malam ini ada jawab yang menyenangkan hati
Salamku dibalas dengan kata maaf, " maafkan sikapku siang tadi."
*
Sungailiat, 19 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H