Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Setitik Rindu

27 Juli 2018   22:49 Diperbarui: 27 Juli 2018   23:10 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyingkap rindu 

Tertinggal setitik di kaca jendela yang berembun 

Kuusap kaca yang berdebu 

Seiring hembusan angin yang mengalun 

*

Tak ada salahnya dengan rindu 

Walau hanya datang setitik diantara debu 

Debu yang menderu 

Rindu itu sahdu 

*

Malam yang merindu 

Malam yang menunggu 

Setitik rindu 

Terhapus jauhnya masa lalu 

*

Seandainya malam ini kau hadir 

Rindu tak mungkin menyindir 

Kita akan habiskan berkisah tentang masa lalu 

Kita habiskan rindu 

*

Setitik rindu ini sangat berarti 

Telah membuka kisah lalu 

Jangan salahkan rindu 

Karena ia datang kapan saja bersama waktu 

Rindu tak perlu ditunggu 

*

Sungailiat, 27 Juli 2018 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun