Puisi | Kisah Tersisa dari Magrib

Petang ini duduk di teras rumah tanpa siapa- siapa

Menunggu azan magrib yang sebentar lagi terdengar dari pengeras suara

Masjid yang tak jauh dari rumah

Hari perlahan mulai rebah

Matahari sesaat lagi terbenam

Sore ini tanpa suara semuanya diam

Belum terdengar suara azan

Aku masih duduk sendirian

 

Teras rumah sepi 

Tak ada jejak kaki

Lantai bersih tak berdaki

Aku masih menunggu magrib di situ

Sedang menunggu tiba waktu

 

Langkah kaki bergegas

Menyelusuri jalan tanah yang keras

Menuju masjid sebelum azan terdengar keras

Azan berkumandang saat menginjakkan kaki di teras

Kaki terus melangkah

Hingga berdiri di atas sajadah

Menunggu azan berakhir saat sholat dimulai

Sujudku hingga mengenai lantai

 

Magrib yang ditunggu sudah datang

Mengakhirinya dengan tenang

Seiring lampu jalan sudah terpasang

Gelap mulai tampak kunang - kunang

Tampak pula kupu - kupu

Melintas usai magrib dengan malu

Kupu - kupu menembus malam

Usai magrib masih tersisa kelam

 

Sungailiat, 22 Juli 2018