Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

31 Tahun Bersama Perjalanan 122 Tahun Bank BRI

11 Januari 2018   13:27 Diperbarui: 11 Januari 2018   13:27 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelayanan Bank BRI hingga di kecamatan di Bangka salah satunya ini di Riau Silip (Dokumentasi Pribadi)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) mulanya didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah pada 16 Desember 1895 yang dijadikan sebagai tanggal lahirnya Bank BRI. Saat ini Bank BRI sudah menginjak usia 122 tahun. Diantara perjalanan 122 tahun itu, saya ada bersama Bank BRI selama 31 tahun.

Mulanya saya  kenal Bank BRI ketika masih berkerja sebagai pegawai honor di Pemkab Bangka. Saya ke Bank BRI untuk menjalankan tugas karena Pemkab Bangka waktu itu bekerjasama dengan Bank BRI dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). 

Saya bertugas sebagai juru pungut pajak waktu itu di UPTD Dispenda kecamatan Sungailiat pada tahun 1986, rutin ditugas mengecek kohir PBB wajib pajak.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Keseringan ke Bank BRI hingga saya tertarik untuk menjadi nasabah, karena itu saya pilih menabung di Bank BRI dengan produknya yakni Simpedes pada Tahun 1986 hingga sekarang. Kendati tidak pernah mendapat hadiah undian Simpedes. Pelayanan yang saya dapatkan dimulai dari pelayanan yang masih manual hingga digital yang kekinian. 

Simpedes yang semula saya kira hanya untuk orang desa, sekarang banyak manfaatnya. Nasabahnya juga orang kota. Simpedes juga dapat melalui ATM, m-banking dan sms banking membuat saya dapat bertransaksi apa saja dari belanja online hingga membayar BPJS. 

Sempat gaji saya ketika masih bekerja di lembaga penyiaran juga dibayar melalui Bank BRI. Begitu pula pengalaman mengambil kredit di Bank BRI sudah dirasakan, tidak terlalu sulit dan mudah pencairnya.

Satpam Bank BRI juga memberikan bantuan pelayaan kepada nasabah (Dokumentasi Pribadi)
Satpam Bank BRI juga memberikan bantuan pelayaan kepada nasabah (Dokumentasi Pribadi)
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Di penghujung tahun 2017, saya sempat mendatangi Bank BRI unit Sungailiat waktu itu baru beberapa hari setelah peringatan HUT ke 122 tahun Bank BRI. Masih tampak di Bank BRI unit Sungailiat, balon dan dekorasi di ruang tunggu nasabah menunjukkan baru saja berlangsung perayaan HUT Bank BRI ke. 122.

Memasuki Bank BRI unit Sungailiat siang itu dipintu masuk sudah disambut Satpam dengan ramah dan senyum, cerminan dari slogan  Bank BRI  "Melayani dengan setulus hati". Senyum Satpam benar - benar setulus hati. Satpam langsung mengarahkan saya ke arah mesin untuk mengambil nomor antri sesuai dengan yang saya inginkan. 

Saya pilih dua pelayanan yakni menabung dan pelayanan pelanggan karena saya harus mengganti kartu ATM yang rusak. Lagi - lagi pelayanan yang saya dapatkan dengan cepat. Ramah dan cepat dalam pelayanan mungkin ini yang dapat membuat saya betah bertahan hingga 31 tahun sebagai nasabah Bank BRI.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Tidak hanya pelayanan yang nyaman diberikan kepada para nasabah yang membuat nasabah bertahan bersama Bank BRI  namun juga beberapa produk yang pro rakyat seperti plafon kredit yang dinamakan kredit Modal kerja atau kredit investasi sampai dengan Rp 500 juta untuk usaha mikro, kecil dan koprasi yang memiliki usaha produktif. Kredit ini bertujuan untuk meningkatkan akses pembiayaan UMKM.

Selain itu ada pula Kredit Usaha Rakyat ( KUR ), untuk calon debitur adalah individu yang melakukan usaha produktif yang layak. Banyak lagi produk Bank BRI yang pro rakyat. Terutama rakyat kecil yang kesulitan mendapatkan permodalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun