Bank Rakyat Indonesia (BRI) mulanya didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah pada 16 Desember 1895 yang dijadikan sebagai tanggal lahirnya Bank BRI. Saat ini Bank BRI sudah menginjak usia 122 tahun. Diantara perjalanan 122 tahun itu, saya ada bersama Bank BRI selama 31 tahun.
Mulanya saya  kenal Bank BRI ketika masih berkerja sebagai pegawai honor di Pemkab Bangka. Saya ke Bank BRI untuk menjalankan tugas karena Pemkab Bangka waktu itu bekerjasama dengan Bank BRI dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).Â
Saya bertugas sebagai juru pungut pajak waktu itu di UPTD Dispenda kecamatan Sungailiat pada tahun 1986, rutin ditugas mengecek kohir PBB wajib pajak.
Simpedes yang semula saya kira hanya untuk orang desa, sekarang banyak manfaatnya. Nasabahnya juga orang kota. Simpedes juga dapat melalui ATM, m-banking dan sms banking membuat saya dapat bertransaksi apa saja dari belanja online hingga membayar BPJS.Â
Sempat gaji saya ketika masih bekerja di lembaga penyiaran juga dibayar melalui Bank BRI. Begitu pula pengalaman mengambil kredit di Bank BRI sudah dirasakan, tidak terlalu sulit dan mudah pencairnya.
Memasuki Bank BRI unit Sungailiat siang itu dipintu masuk sudah disambut Satpam dengan ramah dan senyum, cerminan dari slogan  Bank BRI  "Melayani dengan setulus hati". Senyum Satpam benar - benar setulus hati. Satpam langsung mengarahkan saya ke arah mesin untuk mengambil nomor antri sesuai dengan yang saya inginkan.Â
Saya pilih dua pelayanan yakni menabung dan pelayanan pelanggan karena saya harus mengganti kartu ATM yang rusak. Lagi - lagi pelayanan yang saya dapatkan dengan cepat. Ramah dan cepat dalam pelayanan mungkin ini yang dapat membuat saya betah bertahan hingga 31 tahun sebagai nasabah Bank BRI.
Selain itu ada pula Kredit Usaha Rakyat ( KUR ), untuk calon debitur adalah individu yang melakukan usaha produktif yang layak. Banyak lagi produk Bank BRI yang pro rakyat. Terutama rakyat kecil yang kesulitan mendapatkan permodalan.