Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keindahan Pantai Matras Sungailiat Dalam Ancaman Abrasi dan Sampah

7 Januari 2018   17:14 Diperbarui: 7 Januari 2018   18:22 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sampah berserakan juga tempat berteduh pengunjung yang atapnya sudah rusak (dokpri)

Saya tinggalkan permasalahan sampah di pantai yang dulu pernah dibuatkan menjadi judul lagu yakni pantai Matras yang dibawakan Bob Tutupoli. Hingga sekarang pantai Matras masih menjadi favorit wisatawan lokal maupun dari luar Bangka untuk berkunjung ke pantai Matras.

Pantai yang terancam terkikis bibir pantainya karena abrasi yang begitu kuat, kini sudah sudah ada upaya penyelamatan dengan dibangunnya penahan gelombang dengan menggunakan tumpukan batu granit yang memanjang disepanjang pantai Matras. Apakah upaya pemerintah ini akan berhasil? Semoga saja abrasi yang terjadi dapat dihentikan

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Kalau diliihat kondisi gelombang di pantai Matras tidak begitu tinggi namun cukup membuat cepatnya terjadinya abrasi. Tidak tahu apa penyebabnya. Mungkin saja karena di lepas pantai Matras cukup lama berlangsung  pengerukan yakni dieksploitasi diambil kandungan Timah yang ada di dasar lautnya.

Pengerukan Timah yang terjadi juga membuat palung - palung yang sangat berbahaya bagi pengunjung yang berenang di laut kawasan pantai Matras. Sempat beberapa kali menelan korban jiwa pengunjung yang tenggelam saat mandi di laut pantai Matras. Namun di pantai Matras sudah ada rambu - rambu dan peringatan bagi pengunjung yang mandi di laut agar tidak melewati bendera yang sudah terpasang. Upaya yang dilakukan untuk menekan angka kecelakaan di pantai Matras.

Berenang di laut pantai Matras menjadi mengasyikan. Setelah tubuh terendam air asin dapat dibilas di sumber air tawar berupa sungai kecil yang mengalir di kawasan itu membuat tubuh semakin segar. Setelah kelelahan berenang dilanjutkan denganmenyantap makanan yang tersedia. Terutama aroma ikan bakar yang menggugah selera karena sudah siap santap.

Seharian di pantai matras tidak membosankan menikmati keindahan obyek wisata yang merupakan andalan di kabupaten Bangka ini. Selain itu para pengunjung yang beragama Islam dapat mengerjakan sholat karena dilokasi ini terdapat mushola, serta kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum mengerjakan sholat.

Mushola di pantai Matras (dokpri)
Mushola di pantai Matras (dokpri)
Kuburan warga Thionghua di pantai Matras (dokpri)
Kuburan warga Thionghua di pantai Matras (dokpri)
Sungai air tawar di pantai Matras (dokpri)
Sungai air tawar di pantai Matras (dokpri)
Di kawasan pantai Matras juga terdapat panggung terbuka yang biasanya dipergunakan sebagai tempat pementasan musik dan atraksi seni lainnya. Disalah satu sudut pantai Matras ini juga terdapat kuburan warga Thionghua yang tetap dibiarkan berada di kawasan obyek wisata ini. 

Pengembangan kawasan wisata ini, dilakukan para pemilik lahan secara perseorangan dengan mendirikan saung - saung yang dapat disewa para pengunjung.

dokpri
dokpri
Inilah catatan singkat berwisata di pantai Matras Sungailiat, salah satu destinasi wisata pantai di Kabupaten Bangka mengisi waktu libur terakhir bagi para pelajar yang keesokan hari akan kembali melaksanakan aktifitas belajar.

Salam dari pulau Bangka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun