Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kelompok Tani Mekar Mengolah Lahan Bekas Tambang dengan Menanami Padi

19 Desember 2017   10:32 Diperbarui: 19 Desember 2017   10:35 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Induk sapi yang didapat secara gaduh (dokpri)

" 60 tahun saja lah," kata Sofyan seraya tertawa.

Sofyan bersama 7 orang anggota kelompok taninya mulai tahun 2014 mengolah lahan eks penambangan timah untuk ditanam padi sawah.

Diakuinya, waktu mulai membuka lahan eks tambang timah untuk ditanam padi banyak yang pesimis karena usaha ini dianggap sia - sia dan tidak akan berhasil.

" Tidak ada yang tidak bisa kalau kita mau berusaha," optimis Sofyan.

Lelaki yang merantau ke pulau Bangka dari Belitar ini pada tahun 1980, muncul ide pada tahun 2014 untuk mengajak teman - temannya yang sebagian besar berasal dari pulau Jawa untuk mengolah lahan tidur bekas penambangan timah yang kini masuk dalam wilayah kelurahan Sinar Jaya Jelutung, kecamatan Sungailiat.

dokpri
dokpri
Induk sapi yang didapat secara gaduh (dokpri)
Induk sapi yang didapat secara gaduh (dokpri)
dokpri
dokpri
Menurut Sofyan, mengolah lahan bekas penambangan timah harus menggunakan pupuk organik sehingga lahannya terus subur, semakin lama mengolah lahan ini maka akan semakin meningkat kesuburannya.

Pagi itu beberapa teman sekelompok tani, melakukan aktifitas masing - masing di lokasi persawahan. Diantaranya ada yang membersihkan kandang sapi dari kotoran sapi yang nantinya akan dijadikan pupuk organik, untuk tanaman padi.

" Sapi ini ada empat ekor sebelumnya didapat dari pemerintah dengan cara gaduh, baru satu tahun sudah beranak tiga ekor," ujar Sofyan.

Upaya yang dilakukan Sofyan bersama anggota kelompok tani Mekar juga mendapat dukungan anggota TNI, PT. Timah Tbk dan Pemkab Bangka. Bukti dari usaha ini telah merubah persepsi masyarakat bahwa lahan kritis bekas penambangan tidak akan berguna lagi, karena itu lahan sawah di eks Penambangan Timah di kelurahan Sinar Jaya Jelutung saat ini menjadi contoh bagi para petani lainnya di kabupaten Bangka dan Bangka Belitung Umumnya.

dokpri
dokpri
Ketua kelompok Tani Mekar bersama wakil bupati Bangka Rustamsyah (dokpri)
Ketua kelompok Tani Mekar bersama wakil bupati Bangka Rustamsyah (dokpri)
Para petani yang tergabung dalam kelompok tani Mekar di kelurahan Sinar Jaya Jelutung, serta kelurahan tetangganya yakni kelurahan Matras telah berperan aktif dalam usaha memanfaatkan penyediaan pangan khususnya padi seperti yang dilakukan bebrapa kali panen padi sawah. Lahan tidur yang tidak dikelola tentunya tidak akan memberikan sumbangan terhadap peningkatan produksi pertanian.

Pertambahan penduduk dari waktu kewaktu terus bertambah dan cenderung membutuhkan pangan yang terus meningkat. Hal tersebut perlu selalu disediakan kebutuhan pokok berupa pangan setiap saat agar tidak terjadi kekurangan pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun