Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Keindahan Pantai Rebo Sungailiat Terancam Dijarah

3 Desember 2017   11:21 Diperbarui: 4 Desember 2017   12:34 9919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Rebo berjarak sekitar 4 kilometer di sebelah Timur kota Sungailiat, Kabupaten Bangka. Pantai yang sejak tahun 1990an dijadikan Pemda Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) andalan, yang terkenal dengan keindahan matahari terbitnya (sunrise) itu kini sudah berubah.

Lama obyek wisata pantai ini dibiarkan sendiri. Hingga sekarang sudah banyak rumah-rumah nelayan serta sebagai tempat mangkalnya perahu nelayan. Sebagai obyek wisata, pantai Rebo tidak seperti dahulu lagi. Sisa-sisa sebagai DTW masih terlihat di antaranya terdapat bangunan berupa pintu gerbang di jalan masuk pantai Rebo. Bangunan gerbang menuju jalan masuk sebagai tempat para pejaga pemungut restribusi tanda masuk itu sudah tidak lagi dijaga. Tidak ada lagi restribusi yang dipungut bagi para pengunjung Pantai Rebo.

Mengisi liburan hari Minggu (3/12) tujuan saya ke Pantai Rebo. Saya sudah lama tidak menikmati keindahan Pantai Rebo. Dengan menggunakan sepeda motor saya menuju ke Pantai Rebo. Setelah melewati pintu gerbang, kawasan ini sudah dipenuhi sederetan rumah penduduk. Pantai Rebo sudah menjadi perkampungan baru, yang sudah ada tempat pengisian bahan bakar bagi nelayan, masjid dan banyaknya rumah-rumah warga. Mereka yang menempati kawasan pantai Rebo sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

Pintu gerbang masuk Pantai Rebo (dokpri)
Pintu gerbang masuk Pantai Rebo (dokpri)
Ikan asin yang dijemur menebarkan bau tak sedab (dokpri)
Ikan asin yang dijemur menebarkan bau tak sedab (dokpri)
Ikan asin yang dijemur (dokpri)
Ikan asin yang dijemur (dokpri)
dokpri
dokpri
Beberapa saat melewati gerbang masuk, seketika menyeruak bau amis menyengat dari hamparan ikan asin yang dijemur dalam jumlah besar di atas terik matahari. Semakin kuat obyek wisata yang akan masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang pembangunannya akan dimulai tahun 2018 sebagai perkampungan nelayan.

Lahan di kawasan pantai Rebo ini sudah dikuasai peseorang, semoga tidak menjadi kendala bagi Pemerintah Daerah saat memulai pembangunan kawasan KEK Pariwisata. Rencananya KEK Pariwisata di Sungailiat akan menggunakan lahan seluas 600ha, yang dimulai dari Pantai Rambak hingga pantai Rebo.

dokpri
dokpri
Besi bertuliskan Pantai Rebo tinggal pondasi karena besinya dijarah (dokpri)
Besi bertuliskan Pantai Rebo tinggal pondasi karena besinya dijarah (dokpri)
dokpri
dokpri
Pantai yang landai ini terutama saat air laut surut akan tampak lebih luas. Selain itu masih banyak tumbuh cemara. Duduk menatap jauh lepas di laut pantai Rebo, terasa kenyamanan yang kuat melepas ketegangan setelah bekerja selama sepekan.

Namun terselip kekhawatiran bila pantai ini terus dibiarkan, akan mempercepat alamnya menjadi rusak karena meluasnya perkampungan nelayan. Di samping, lautnya yang terus ditambang karena banyak kandungan timah. Ganasnya tangan-tangan jahil juga telihat, tulisan Pantai Rebo yang dibuat dari batang besi setinggi sekitar 1,5 meter oleh mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) saat melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kini tidak tampak lagi. Telihat jelas besi bertuliskan Pantai Rebo itu telah dipotong. Besinya telah dijarah.

Penjarahan menjadi ancaman bagi pantai Rebo selain oleh tangan-tangan jahil, juga penambangan timah dan perluasan perkampungan nelayan. Bila lama dibiarkan Pantai Rebo akan berubah menjadi kampung nelayan.

Tempat pengisian bahan bakar untuk nelayan di Pantai Rebo (dok pri)
Tempat pengisian bahan bakar untuk nelayan di Pantai Rebo (dok pri)
dokpri
dokpri
Beberapa saat berada di Pantai Rebo, ketenangan dirasakan. Beberapa pengunjung juga tampak menggelar tikar di bawa pohon cemara sambil duduk membakar ikan menikmati hari Libur di Pantai Rebo.

Semoga pantai Rebo dapat segera diselamatkan dan dipertahankan menjadi daerah tujuan wisata di kabupaten Bangka, umumnya di Provinsi Kepulauan Banga Belitung.

Salam dari pulau Bangka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun