Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudah Lama Tak ke Palembang

21 November 2017   02:57 Diperbarui: 21 November 2017   03:41 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir kali saya ke Palembang tahun 2004 bersamaan dengan pelaksanan Pekan Olahraga Nasional ( PON ) ke VI. Baru kembali mengunjungi Palembang, Senin (20/11). Berangkat dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang, sekitar 45 menit sudah tiba di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang.

Keluar bandara internasional itu langsung saya bersama dua orang teman Edo dan Reta memesan taxi untuk menuju tempat menginap.

" Pakai argo atau tidak pakai argo?" tanya perempuan yang melayani di loket pelayanan pemesanan taxi bandara.

Teman saya Edo pilih tidak pakai argo. Cukup keluar kocek Rp. 118.000,-

Kunjungan ke Palembang kali ini untuk menghadiri acara Bakohumas yang diselenggarakan Kementerian Kominfo RI.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ditengah perjalanan beberapa saat meninggalkan Bandara Mahmud Badarudin II, setelah menanyakan ke sopir taxi rencana lokasi yang kami tuju yakni jarak dengan tempat pelaksanaan acara, ternyata cukup jauh. Maka diputuskan untuk beralih ke hotel yang letaknya dekat dengan tempat pelaksanaan pertemuan Bakohumas.

Dari Jalan Jendral Sudirman Km 3,5 kami putuskan pindah lokasi ke Jl Ilir Timur II. Setiba di lokasi, sopir taxi minta dimbah Rp 100.000 lagi. Teman saya, Edo sempat protes ke sopir taxi karena harus menambah bayaran hampir sama ketika pemesanan. Terlalu mahal.

Memang benar pesan seorang teman, kalau pesan sesuatu di Palembang tanya dulu harganya.

Setelah dilakukan tawar - menawar, sopir taxi bersedia dibayar Rp 50 ribu ditambah parkir Rp 10.000. Kesan pertama masuk kota Palembang, tampak di beberapa sudut kota sudah terpasang baleho para calon yang akan maju dalam Pilkada 2018 mendatang. Belum lagi kemacetan yang semakin meningkat.

Kata sopir taxi yang membawa kami, macet di Palembang sangat parah. Beberapa jalan yang kami lalui juga sudah terpasang promosi daerah ini yang akan menjadi tuan rumah Asian Games.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dari dulu sampai sekarang sama saja, cuaca Palembang masih tetap panas menyengat.

Inilah catatan singkat saya, hari pertama di Palembang setelah sudah lama tidak mengunjungi kota yang terkenal dengan kuliner Pempek ini. (Rustian Al Ansori)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun