Tetapi di Indonesia sebaliknya tidak terjadi konflik antar umat beragama. Walau sempat terjadi di Ambon antara tahun 1999 hingga 2002 namun dapat diselesaikan dengan baik
" Negara lain meniai negara kita ini Isitimewa, dimana manusianya banyak namun tidak terjadi keributan seperti di negara lain, inilah yang harus tetap dipelihara, " cetusnya.
" Kakek saya yang belajar - Islam di Mekkah cukup lama bersama - sama dengan KH Ahmad Dahlan  yang kemudian mendirikan Muhammadiyah dan kakek Saya Hasyim Azhari mendirikan Nahdatul Ulama, " Ungkap cucu Kh Hasyim Azhari ini.
Dua organisasi tersebut sudah tua yakni Muhamadiyah sudah berusia 115 tahun sedangkan NU sudah berusia 91 tahun, dengan usia selisih 14 tahun.
Gus Sholah menjelaskan, yang mebedakan Islam negara lain dengan Islam di Indonsia karena adanya NU dan Muhamadiyah  sehingga ummatnya tidak mengalami kegoncangan yang dipahami bentul oleh pemerintah.
" Mengutip KH Hasyim Muzadi yakni NU dan Muhamdiyah itu diibaratkan seperti sandal, ataupun sepatu ada kanan ada kiri, harus dipakai dua - duanya  tidak mungkin kita pakai sandal sebelahnya saja atau dua - duanya kanan, akan terasa sakitkan artinya dua organisasi ini harus bekerjasama maka pemerintah harus memfasilitasi dua organisasi ini, inilah yang membedaka Islam di Indnesia dengan Islam di tempat lain,"  papar putra KH Wahid Hasyim, mantan Menteri Agama ini.
Ceramah yang disampaikan Gus Sholah dihadapan ratusan jemah serta para pejabat Pemkab Bangka, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung, Pimpinan Ormas Islam dan para pengurus Badan Pelaksana Pengelola Masjid Agung Sungailiat, serta diselingi dengan penampilan para santri Diniyah masjid agung Sungailiat. (Rustian/reles)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H