Kampanye Gemar Makan ikan juga diselingi paduan suara anak - anak Sekolah Dasar yang mengajak gemar makan ikan yang dbawa dengan rancak. Para pejabat yang hadir juga makan ikan dari masakan ibu - ibu yang mengikuti lomba. Sedangkan tamu yang lain termasuk saya mendapatkan nasi kotak. Sebelum saya buka, saya menebak pasti menunya juga ikan. Ternyata tebakan saya salah, setelah dibuka menunya daging ayam.
Katanya kampanye gemar makan ikan? Ayam juga tidak ketinggalan. Bisa jadi menunjukan ikan lebih mahal dari harga ayam, makanya untuk mencukupi dana kegiatan pakai menu ayam saja. Kampanye Makan Ikan, terlukai dengan kehadiran ayam. Apa perlu ditenggelamkan ( Meminjam istilah Menteri Susi )? Mungkin ini sengaja, tapi jelas bahwa adanya kampanye ini karena ikan sudah mulai ditinggalkan masyarakat diantaranya disebabkan ikan lebih mahal harganya serta adanya isu ikan berformalin sehingga saat kampanye gemar makan ikan karena sudah terbiasa dengan daging ayam, jadi sulit melupakan ayam.
Salam dari pulau Bangka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H