Sungailiat - Bupati Bangka Tarmizi Saat mersemikan Kampung Usaha Kecil Menengah (UKM) Digital, Sabtu (18/3) di lingkungan Srimenanti, kecamatan Sungailiat.
UKM dengan istem pemasarannya dengan menggunakan jaringan internet ini melakukan pemasaran sejumlah produk makakan hasil produksi sekumlah UKM di kabupaten Bangka.
Bupati Bangka Tarmizi Saat mengatakan, UKM di kabupaten Bangka yang berada di desa harus memiliki ciri khas desa setempat yakno dalam program One Villlage One Product, atau satu desa memiliki satu produk.
“Beberapa desa di Kabupaten Bangka sudah ada yang memiliki produk khas setempat seperti desa Air Duren ada sirup Nanas, Pangkalniur dengan Sirup Jeruk Nipis, Tes Pelawan ada di desa Kimak, dan nasi Aruk di desa Kemuja” ungkap Tarmizi.
Seiring dengan peningkatan kucuran dana ke desa dari Pemerintah Pusat, dikatakan Tarmizi juga dirasakan desa di kabupaten Bangka.
Untuk tahun 2017 desa di kabupaten Bangka mendapat kucuran cukup besar antara Rp 1,6 Milyar hingga Rp 2 Milyar per desa.
Sedangkkan untuk tahun 2018 kucuran dana dari pemerintah pusat ke setiap desa sebesar Rp 3 Milyar dan 2019 sebesar Rp 4 Milyar.
“Gaji kepala desa saja saat ini hampir sama dengan gaji Bupati, gaji Bupati Rp 6,3 juta, kepala desa Rp 4, 1 juta,” jelasnya.
Pemkab Bangka terus mendorong pembangunan desa melalui berbagai upaya diantaranya dengan meningkatkan peran wanita, UKM, gabungan kelompok tani, Badan Usaha Milik Desa dan yang lainnya.
“Saya menterjemahkan apa yang dikatakan Presiden Jokowi bahwa membangun dari pinggiran itu membangun dari desa, sehingga dana banyak ke desa dan nanti produk – produk dari desa masuk ke kota,” ujarnya.
Kesempatan itu Bupati Bangka menyampaikan sejumlah program Pemkab Bangka, termasuk diantaranya program makanan non beras dari mulai Hari Senin hingga Sabtu meliputi Senja atau Senin Jagung yakni jagung jadi bahan makanan dari beras jagung hingga cemilan seluruhnya terbuat dari jagung, Selapis yakni Selasa pisang makanan dengan bahan serba pisang dan seterusnya seperti hari Rabu Talas atau keladi), Kamis Singkong, dengan menkonsumsi makan terbuat serba dari ubi, Jumat Bijur, Sabtu Sabili atau Sabtu mengkonsumsi Kembili.
Bupati juga menginformasikan tentang program Kebun Singkong Rakyar ( KSR ) dan Kebun Kelapa Sawit Rakyat (KKSR) dengan dana yang dapat dipergunakan para petani melalui pinjaman modal di BRI dan Bank Sumsel Babel.
“Niat kita bagaimana ekonomi masyarakat bergerak
Jangan sampai kita menjadi penonton di kampung sendiri karena banyaknya orang asing yang bisa saja mengembangkan usaha di kabupaten Bangka, kalau tidak siap masyarakat kita akan jadi penonton” ungkap Tarmizi.
Dikatakannya, UKM digital dapat melakukan penjualan secara on line dilakukan t melalui sosial media seperti facebook dan lain – lain.
Pemkab Bangka akan memberikan bantuan melalui dana yang ada, namun UKM harus proaktif jangan menunggu.
Bupati Bangka Tarmizi Saat mengajak para UKM untuk turutserta memamerkan produknya melalui Bangka Expo April 2017 untuk mempromosikan produk UKM kepada masyarakat.
Sementara itu Lurah Srimenanti Ramzi mengatakan untuk pemasaran UKM dalam pengembangannya masih banyak kekurangan terutama masalah perangkat sampai sekarang belum lengkap.
“Semoga kedepan dari Pemkab Bangka dapat membantu mengembang maupun menambah perangkat yang diperlukan,” jelasnya.
Menurut Ramzi produk UKM di kabupaten Bangka masih kalah dalam soal kemasan disbanding produk yang berasal dari luar Bangka Belitung.
Peresmian Kampung UKM Digital juga dihadiri Kepala SKPD terkait diantaranya Dinas Pangan, Dinas Perikanan, Dinas Tenaga Kerja dan Perindag serta UKM yang berasal dai kabupaten Bangka dan Pangkalpinang.(Rustian/Press Release)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H