Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Indonesia Membaca Provinsi Babel di Kampung Literasi Kemuja

3 November 2016   17:45 Diperbarui: 3 November 2016   18:02 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pukul Gong pencanangan (Dok Humas Bangka)

Literasi adalah kemampuan menulis dan membaca dimana budaya literasi untuk membudayakan kebiasaan berfikir yang diikuti sebuah proses membaca, menulis sehingga apa yang dilakukan dalam proses tersebut akan menciptanya karya.

Menurutnya, kebiasaan membaca tidak mudah ditumbuhkan era saat ini, ketertarikan lebih kepada media dari pada buku, waktu anak lebih banyak dihabiskan didepan televisi dari pada membaca.

Melalui GIM diharapkan Amrullah dapat mengembangkan budaya membaca ditengah masyarakat menjadi sebuah kebutuhan untuk mengembangkan diri menjadi  masyarakjat yang cerdas, aktif, kreatif dan produktif.

Penyambutan dengan adat ( Dok Humas Bangka)
Penyambutan dengan adat ( Dok Humas Bangka)
Bangka - Kesempatan itu Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Indonesia DR. Erman Syamsudin mengatakan, empat pencanang sekaligus yang dilakukan di desa Kemuja memiliki makna yang luar biasa.

“ Di Kabupaten Bangka yang buta huruf tidak banyak, masuk katagori bagaimana menggerakkan potensi masyarakat untuk rajin membaca, maka gemar membaca itu tidak hanya menamatkan sebuah buku tetapi  bagaimana mencintai ilmu pengetahuan  secara luas,” ujarnya.

Diungkapkannya,  semua yang mendukung pada Gerakan Indonesia Membaca, merupakan indikator dapat  memberantas buta aksara di kabupaten Bangka yang sudah maksimal, saat ini tinggal 1700 orang yang buta huruf.

“ Kita kerahkan ini, dapat dilakukan satu bunda PAUD membebaskan satu orang dari buta huruf termasuk guru yang lain serta Alim Ulama, itu sudah dilakukan di Karawang dan Jember, di Jember 1 guru, membebaskan 10 orang dari buta aksara,” tukasnya.

Menurut Erman Syamsudin, kalau kabupaten Bangka bebas dari buta aksara, yakinlah orang Bangka 20 – 30 tahun mendatang bisa jadi orang pintar, bisa menjadi gubernur, menjadi menteri, dosen seperti Korea dan Jepang nol persen buta aksara.

Bupati Bangka Tarmizi Saat (Dok. Humas Bangka)
Bupati Bangka Tarmizi Saat (Dok. Humas Bangka)
Pencanangan tersebut ditandai pemukulan gong oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Erman Syamsudin, penandatangan pencanangan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Erman Syamsudin, Gubernur Babel diwalikili Amrullah Harun, Bupati Bangka Tarmizi Saat serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangka yang juga Bunda Paud Hj Mina Tarmizi  dan dilanjutkan  penijauan kampung literasi Kemuja.

Acara tersebut dihadari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah kabupaten Bangka dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bunda PAUD, tokoh agama, Kepala SKPD dan undangan lain.

Sebelum dimulainya pencanangan di gelar tarian masal tentang gemar membaca dan digelar pameran buku. (Rustian/Pres Release).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun