"Awalnya cuma beberapa orang yang mau bergabung, lama kelamaan jadi banyak. Mengumpulkaan anak jalanan itu tidak semuda yang kita bayangkan. Mereka punya dunia sendiri, dan itu butuh kesabaran, lanjut Hj. Otong."
Hidup menjadi anak jalanan memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan karena anak jalanan menghadapi situasi di mana hak-hak sebagai anak kurang terpenuhi, baik dari aspek pendidikan, kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan pelindungan.
Di jalanan anak-anak berinteraksi dengan nilai dan norma yang jauh berbeda dengan apa yang ada dilingkungan keluarga dan sekolah. Keberadaan yang tidak menentu tersebut pada akhirnya sangat potensial untuk melakukan tindakan kriminal, menganggu lalu lintas, membuat bising penumpang, menganggu pemandangan dan keindahan taman.
Berbicara mengenai anak jalanan sudah pasti yang kita bayangkan adalah mereka yang pengamen, pengemis, pemulung, yang sering kita temukan di bawa kolom jembatan, di lampu merah dan di tempat tempat umum lainnya. Itulah dunia mereka, hal yang sudah menjadi biasa bagi mereka.Â
Kita tidak bisa lansung mengajak mereka begitu saja untuk keluar dari dunia mereka, butuh kerja keras dan kesabaran. "Yang lebih penting adalah adanya iming iming, kalau cuma ngomong doang ma meraka ga bakalan mau", kata pak Hj Otong disela sela diskusi.
Kegiatan PKM
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan pada anak jalanan di Rumah Singgah Akur Kurnia Jakarta Timur merupakan kesepakatan bersama dari 3 dosen pelaksana yaitu Rosa Susanti, S.ST., M.Kes, Akhmad Subkhi Ramdani, S.S., M.Pd dan Petrus Geroda Beda Ama, SKM., M.Kes, untuk menaggapi pembukaan penerimaan Hibah Ristekdikti Tahun 2018.
Sebagai Pemenang Hibah Pengabmas, Rosa Susanti selaku Ketua Tim, mengaku senang sekali ketika dikonfirmasi dari pihak LPPM Universitas MH Thamrin yang menyatakan bahwa proposal yang diajukannya lolos Hibah Ristekdikti.
Kegiatan ini dikemas dalam tiga bentuk program yaitu Program membaca, menulis dan berhitung (Calistung), Program pembelajaran Bahasa Inggris dan Program keterampilan Karsa Cipta (Prakarya).
Untuk program Calistung, sasarannya adalah anak umur 5 tahun -- 7 tahun dan putus sekolah. Target 20 orang anak, Dosen Yang melaksanakan kegiatan calitung adalah Petrus Geroda Beda Ama, SKM., M.Kes dibantu oleh Nita Uswatun Hasana, yang merupakan salah satu mahasiswa Prodi Kesmas Universitas MH Thamrin. Koordinator lapangan dalam kegiatan ini adalah Ibu Nima Danu, pengajar paud Akur Kurnia.
Untuk Bahasa Inggris, Sasarannya adalah anak usia 8 tahun-14 tahun. Dosen yang melaksanakan adalah Akhmad Subkhi Ramdani, S.S., M.Pd, dengan target 20 orang anak jalanan. Kordinator lapangan dari kegiatan ini yaitu Ibu Yuli.