Toyota Avanza sampai saat ini masih terlalu kuat untuk ditaklukkan oleh kompetitornya berdasarkan data Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) (Update Mei 2019) Toyota Avansa penjualannya tertinggi di 4 bulan terakhir, disusul pesaing terdekatnya Mitsubishi Xpander dan All new Ertiga di peringkat ketiga.Â
Persaingan di kelas Low MPV ini memang terbilang sangat sengit semua produsen mobil mencoba menarik perhatian calon konsumen  dengan menawarkan fitur-fitur andalan dengan perubahan-perubahan interior dan eksterior (new, all new, minor change dsb.) Tapi ternyata masyarakat indonesia memang suka mobil berjenis MPV (Multi Purpose Vehicle) khususnya di segmen Low MPV. Alsannya simpel karena kendaraanya bisa digunakan dalam berbagai waktu dan keadaan, lebih praktis, dari sisi ekonomo harganya terjangkau untuk level masyarakat indonesia. Termasuk budaya Indonesia yang berjiwa sosial, mobil low MPS bisa dipakai sebagai sarana  penghubung untuk membantu orang lain dalam hal transportasi.
Xpander yang diperkirakan akan bisa menyaingi penjualan Toyota Avanza, sempat beberapa kali unggul dalam penjualan setiap bulannya, ternyata sampai akhir mei masih kesulitan membendung laju penjualan Avansa. Rupanya trend penjualannya euphoria penjualan Xpander sejak awal kemunculannya semakin lama semakin menurun. Apalagi sekarang Xpander akan menjadi jenis mobil L-MPV yang akan menjual mobilnya dengan harga tertinggi. Â Diperkirakan akan berpengaruh pada jumlah penjualannya di tahun 2019. Kita lihat saja nanti.
Kompetitor seperti Suzuki tahun 2018 berbenah dengan mengeluarkan  All New Ertiga. Perubahan total mulai dari jenis mesin (K15B) desain eksterior dan interior yang terlihat lebih mewah dengan harapan bisa menarik konsumen untuk membeli namun masih jauh dari penjualan Toyata Avanza, meski secara volumen penjualan meningkat dengan adanya varian baru All New Ertiga. Tahun 2019 kembali meluncurkan All New Ertiga Varian sportynya juga namun belum bisa menggebrak penjualan.
Honda juga tidak mau ketinggalan melakukan perubahan untuk jenis kendaraan L-MPVnya, Mobilio. Sejumlah perubahan interior dan eksterior yang dilakukan sampai awal tahun 2019 seperti bumper yang lebih sporty, headlight lebih futuristik, Â black Roof pada tipe RS, desain velg baru pada Tipe RS, Sistem ABS dan EBD di semua tipe, VSA dan HSA pada tipe RS, Audio Touchscreen pada RS . Namun semuanya hanya menepatkan posisi volume penjualan mobilio di urutan kelima sampai bulan mei 2019.
Munculnya Nissa Livina terbaru, meski penjualannya sedikit ada peningkatan, namun tidak merubah signifikan apalagi berpengaruh pada penjualan Toyota Avanza. Image Livina yang merupakan "bayangan" Xpander rupanya menyebabkan konsumen berpikir membeli dan ini PR buat Nissan untuk meyakinkan konsumen akan kualitas Livinanya.
Terakhir untuk mobil made in Chinese Wuling Confero, sepertinya harus bekerja keras untuk merayu konsumen Indonesia. Sempat naik dan mengalahkan penjualan beberapa merek mobil Jepang, kini penjualannya turun. Berikut Up date penjualan mobil Mei 2019 berdasarkan data Gaikindo:
1. Toyota Avanza: 7.362 unit
2. Mitsubishi Xpander: 5.101 unit
3. Suzuki Ertiga: 2.386 unit
4. Honda Mobilio: 1.888 unit
5. Daihatsu Xenia: 1.585 unit
6. Nissan Livina: 1.056 unit
7. Wuling Confero: 546 unit
Beberapa catatan kenapa Toyota Avanza masih terlalu tangguh untuk dikalahkan:
pertama:Â Brand Toyota
Kalau di India Suzuki Maruti masih memegang kendali penjualan terbanyak. Hal yang sama dengan Toyota Indonesia sudah 30 tahun brandnya sudah dikenal dan mengakar sampai kemasyarakat kecil di pedalaman. Bahkan sampai sekarang banyak masyarakat yang tahunya merek Toyota. Ini merupakan penetrasi mindset kemasyarakat yang sangat berhasil.
Kedua:Â Kualitas
Semua orang memahami merek mobil Jepang terkenal dengan kualitasnya yang awet dan bisa bertahan lama, seperti Avanza yang sudah bertahan sampai 15 tahun. Mesinnya bandel, kabin yang lega untuk 7 orang penumpang serta fitur-fitur lain yang mendukung kenyamanan berkendara.
Ketiga: Service dan Spare Part
Ini tentu menjadi salah satu pertimbangan utama membeli mobil. Didukung lebih dari 300 outlet diseluruh indonesia memungkinkan gampang untuk melakukan service serta mengganti sparepart. Apa jadinya memiliki mobil yang memiliki fitur canggih namun susah mencari service atau sparepartnya yang mahal.
Keempat: Harga Jual Kembali
Harga jual kembali mobil Avansa masih terbilang cukup tinggi, sehingga banyak konsumen percaya jika membeli mobil Avanza jika ingin menjual kembali mobilnya harganya tidak terlalu turun drastis, apalagi Avansa tangguh disegala medan sehingga banyak digunakan sebagai kendaraan sewa atau rental.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H