Hati kadang tersulut memanas bila membaca berita yang sifatnya fitnah atau hoax. Justeru kalau dibalas lagi dengan cacian maka perdebatan tidak akan berhenti. Substansi yang akan disampaikan tidak akan mengena dan justru kontra produktif.
Salah satu aktifitas yang yang tidak aka nada ujungnya adalah saling mencela dan menunjukkan kelemahan. Kalau niatnya baik tidak maka cara yang dilakukan juga harus baik agar bisa diterima orang lain dengan baik.
Beri tahu jarimu agar tidak berteman dengan orang yang negatif
Berteman dengan seseorang yang habitnya hanya mencela, fitnah dan penyebar kebencian justeru akan memakan energi positif kita. Bisa dibayangkan ada orang lain yang punya akun palsu, orangnya tidak kita kenal termasuk juga jenis kelaminnya.
Maka selektiflah berteman untuk kebaikan diri. Masa bisa membuat kita galau berkepanjangan memikirkannya. Lebih baik kalau fitnahnya berlebihan maka laporkan saja ke pihak yang berwajib.
Sebelum mengetik status pastikan kebenarannya
Berita apa pun yang ingin di bagikan pastika kebenarannya. Caranya dengan membandingkan beberapa sumber informasi yang terpercaya dan biasakan klarifikasi informasi.
Bagi seorang yang memiliki keimanan. Jari yang menyebar fitnah akan sangat berat pertanggungjawabannya di hari akhirat. Jangan hanya karena materi yang sedikit akan menjadi bencana di kemudian hari.
Penting diperhatikan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa itu yang utama. Mudah-mudahan di tahun politik ini kita lebih menjaga jari kita agar lebih bijak dala mengetik dan menyampaikan informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H